Cemburu Buta, Pria Perantau Bakar Rumah Sendiri
Infonews.id | Surabaya - Terbakar api cemburu, membuat pria ini gelap mata dan pikirannya kalut. Perantau asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Zakaria Mbeo (45) ini nekat membakar tempat tinggalnya sendiri di Jalan Dukuh Kupang Timur XI No 43, Surabaya, Jumat (7/2/2020) dini hari sekitar pukul 02.30 Wib.
Siniati (38), saksi mata yang juga istri Zakaria mengatakan, sebelum amarah suaminya itu meledak, mereka malam itu sempat ribut.
"Sebenarnya ribut biasa saja. Karena dia memang sering cemburu kalau melihat ada pelanggan laundry laki-laki yang datang. Saya sudah jelaskan, kalau tidak ada apa-apa, tapi dia tetap tidak percaya. Karena saya sudah tidak sanggup lagi, saya sempat minta pisah saja," kata perempuan itu, mengisahkan.
Saat peristiwa terjadi, Siniati sedang tidur di kamar tengah, dan Zakaria membakar baju-baju di ruangan depan yang digunakan untuk usaha Laundry.
"Saat itu saya sedang tidur di kamar tengah, apinya dari ruangan yang depan, di tempat laundry, dia ternyata membakar baju-baju laundry di situ," ujarnya.
Setelah membakar pakaian laundry di ruangan depan, Zakaria kemudian langsung bersembunyi.
"Melihat ada api saya lari keluar, membawa anak-anak saya, saya tidak tahu ternyata dia (Zakaria) masih sembunyi di dalam," tambahnya.
Sementara itu, Made salah satu warga yang juga masih kerabat Siniati membenarkan bahwa Zakaria adalah perantau dari NTT, dan sudah terkenal sebagai pembuat onar, di lingkungan tempat tinggalnya.
"Suaminya itu memang sering buat ulah di sini, bahkan pernah sampai di pukul sama warga, tapi belum kapok juga," ujar Made.
Made menambahkan, sebelumnya Zakaria sudah sering mengancam akan membakar rumah.
"Setiap ribut mesti ngancam bakar rumah, pernah juga mau bakar warung mertuanya. Memang dia orangnya agak aneh mas," tandas Made.
Akibat perbuatannya saat ini Zakaria telah diamankan di Polsek Sawahan, untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, sekitar 7 mobil pemadam kebakaran dikerahkan guna memadamkan api, agar tidak menjalar permukiman sekitar.(ken)
Editor : Tudji Martudji