Infonews.id | Surabaya - Lantaran upah kerja belum terbayar, puluhan pegawai menggelar aksi demo di depan rumah bos PT Herbal Estate Laurensia Limanhadi, di Jalan Mojopahit 48 Surabaya, Selasa (4/2/2020).
Triyono, salah seorang buruh bagian produksi di Batu, Malang itu mengatakan, kalau dirinya bersama 12 orang buruh lainnya, selama tiga bulan hingga sekarang belum menerima gaji.
Baca juga: Jurnalis Lifestyle Gandeng Sanosil Indonesia Gelar Aksi Berbagi
Dia menyebut, gaji bulanan yang diterima juga minim, dibawah upah minimum kerja (UMK).
"Kalau di Kota Batu sebesar Rp 2.794.800 tapi dibayar hanya Rp 1.680.000. Saya kerja sudah enam belas tahun, dan belakangan ini perusahaan tidak sehat. Karena itu kami datang untuk menuntut pembayaran gaji kami," kata Triyono.
Selain buruh, Mitra Kerja PT Herbal Estate juga ikut menuntut tagihannya dibayar, hal itu diungkapkan Bambang Trimulyono yang mengklaim tidak bayar sebesar Rp 615 juta, mulai tahun 2018 hingga 2020.
"Saya mitra kerja perusahaan tersebut (PT Herbal Estate) untuk urusan suplai sayur. Sudah hampir tiga tahun ini tagihan saya belum dibayar," katanya.
Baca juga: LSM Garad Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan Sungai
Aksi demo tersebut akhirnya mendapat respon dari PT Herbal Estate dengan melakukan mediasi yang disaksikan petugas kepolisian dari Polsek Tegalsari dan didampingi kuasa hukum dari sejumlah pihak.
"Tadi sudah ada kesepakatan kalau pihak perusahaan berjanji akan membayar upah buruh dalam waktu paling lama satu minggu dan paling cepat dua hari kedepan," ujar kuasa hukum buruh, Arif Budi Prasetijo usai menggelar mediasi dengan pihak PT Herbal Estate.
Kemudian, Arif sebagai kuasa hukum Mitra Kerja PT Herbal Estate, Denish Lumataw mengatakan, pihaknya ditemui oleh cucu dari Laurensia yakni, Melvin Putra Tiara yang juga anak dari pasangan Andreas Tiara dengan Maria Angela Hartono.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Literasi Digital dan Media
"Janjinya sama, mau dibayar maksimal dalam satu minggu," ungkapnya.
Terpisah, Melvin Putra Tiara cucu bos PT Herbal Estate mengatakan, Neneknya sudah tidak lagi memegang operasional jalannya perusahaan. Ia mengaku baru mengetahui ada persoalan pembayaran gaji buruh dan supplier pada November 2019, lalu.
"Perusahaan ini secara operasional Oma saya sudah tidak megang lagi. Sebagai cucu saya diberi mandat untuk menyelesaikan dan saya akan bertanggung jawab," tegasnya.(tji)
Editor : Redaksi