Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan

Infonews.id | Surabaya - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur berikhtiar agar ada kader partainya bisa mendampingi calon yang bakal maju di Pilwali Kota Surabaya.

Kaitan dengan itu, partai tersebut juga telah berkomunikasi dengan bakal calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin. Namun, untuk mengerucut ke dukungan kepada mantan Kapolda Jatim itu, PKS masih menunggu usulan DPD PKS Kota Surabaya.

"Sudah ada komunikasi Pak Machfud Arifin dengan PKS. Bahkan beliau membuka ruang bagi PKS kalau mau bergabung mengusung di Pilwali Kota Surabaya," kata Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (24/1/2020).

Lanjut Irwan, hasil komunikasi itu akan disampaikan ke DPD PKS Surabaya. Dan yang akan melanjutkan komunikasi dengan Pak Machfud adalah DPD.

"Nanti, teman-teman PKS Kota Surabaya yang meneruskan (komunikasi), karena mereka yang tahu dinamika politik di Kota Surabaya, dan pilkada ini ranahnya DPD sehingga DPW hanya menunggu usulan dari DPD PKS kabupaten/kota," urai mantan anggota DPRD Jatim ini. 

Masih kata Irwan, DPD PKS Surabaya sudah melakukan langkah-langkah progresif dan sudah menjalin komunikasi dengan calon-calon di Surabaya maupun komunikasi politik dengan partai-partai yang ada di Surabaya.

Terlebih kursi PKS di DPRD Surabaya lumayan yakni 5 kursi.

“Tapi sampai hari ini belum mengajukan nama bakal calon yang akan diusung karena mungkin ada amanah yang diberikan kepada DPD PKS Surabaya untuk mengikhtiarkan kadernya bisa mendampingi calon yang ada," lanjutnya.

Menurutnya, DPW PKS Jatim mensyaratkan kepada 19 DPD PKS yang akan menggelar Pilkada serentak mengusulkan minimal dua nama bakal calon. Namun sejauh ini mereka sudah melaporkan sejak tim Pilkada dibentuk sekitar bulan Oktober 2019 lalu.

“Hingga September lalu PKS Surabaya sudah melaporkan 3 kali. Tapi konsepsinya masih belum final sehingga masih cukup dinamis dan waktunya masih panjang karena pendaftaran di KPU juga mundur 2 bulan menjadi Juni 2020,” tegas Irwan. Irwan menyebut, rekom Pilkada serentak 2020 dapat diberikan injury time bersamaan dengan pendaftaran di KPU. "Tetapi kalau bisa lebih cepat tentu akan lebih baik," pungkas Irwan.(tji)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru