Profesor Soetanto Soepiadhy (Foto: IN/Lely)

INFOnews.id | Surabaya - Bagi anak muda Gen Z (Generasi Zoomer), menjadi seorang nasionalis itu harus dimulai dari melakukan hal-hal yang tampak kecil tapi bermanfaat untuk rakyat (untuk lingkungannya).

Seperti, mereka suka mendirikan komunitas independen sesuai hobi, membangun gerakan solidaritas, menata kota agar nyaman dan ramah lingkungan, dan melakukan bisnis berbasis daring di media sosial. Itulah ciri khas Gen Z.

Karena itu, ketika para elite politik bertarung berebut kepentingan dan kursi jabatan, mereka tidak terpengaruh.

"Bagi Gen Z, pokoknya rakyat tidak boleh miskin, itu pemikiran pada umumnya mereka," kata Profesor Soetanto, Kamis (1/2/2024).

Harus ada keadilan. Rakyat harus berdaulat. Karena daulat rakyat, daulat kaum muda.

Dewasa ini, para politisi selalu distigma buruk. Yaitu berpolitik dengan berpindah-pindah parpol misalnya, mana yang paling menguntungkan di situ mereka muncul. Untuk siapa mereka muncul, untuk jabatan. Sangat sedikit yang berjuang untuk rakyat.

Tak jarang para politisi itu bekerja sama dengan yang berideologi berlawanan atau berseberangan. 

"Tetapi Gen Z kebalikan dari itu semua. Mereka lebih banyak berpikir dan bersikap optimis bagi kepentingan membela rakyat dan memajukan negerinya," ujar pemilik sapaan Prof Tanto ini. (inf/rls/red)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru