Investasi Bodong Masih Marak, Indah Kurnia Masifkan Edukasi
Sosialisasi dilaksanakan di balai RW 3 Kelurahan Perak Barat Kecamatan Krembangan Surabaya. INPhoto/Alim
INFONews.id I Surabaya - Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia masif mengedukasi masyarakat. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terjebak Investasi Bodong.
Kali ini legislator dari daerah pemilihan Jatim 1 ini mengajak Perkumpulan Lumbung Pelita Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kegiatan penyuluhan bertajuk Waspada Jerat Investasi Bodong ini digelar dengan cara door to door atau mendatangi warga dari rumah ke rumah.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di balai RW 3 Kelurahan Perak Barat Kecamatan Krembangan Surabaya. Selain memberikan edukasi mengenai bahayanya investasi bodong, tim juga memberikan paket sembako kepada warga. Kegiatan dilaksanakan pada sabtu (26/2).
Ade, mewakili tim Rumah Aspirasi Indah Kurnia pada kesempatan tersebut mengatakan, masa pandemi menimbulkan tantangan ekonomi bagi masyarakat. Banyak pinjaman online dan investasi ilegal bertebaran di media sosial. Namun tawaran menggiurkan ini bisa menjadi jerat apabila masyarakat tak teredukasi.
Oleh karena itu OJK dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia sebagai regulator dan pemangku kebijakan sengaja membidik lokasi ini sebagai tempat edukasi. Agar warga di perkampungan tidak terjerumus dalam iming-iming pinjaman online dan investasi bodong.
"Kami berharap kedatangan kami bisa memberikan edukasi dan mencegah," katanya.
Ia menambahkan, bila ada masyarakat menemukan kasus jerat pinjaman online dan investasi bodong bisa melaporkan ke OJK melalui nomor WhatsApp 081157157157.
Secara terpisah, Indah Kurnia menjelaskan, bahwa penanganan pandemi dan ekonomi adalah dua sisi dari satu mata koin yang tidak terpisahkan.
Salah satu upaya untuk bisa mempertahankan kondisi keuangan keluarga adalah dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan produktif seperti usaha maupun opsi lain yang lebih menantang dan menjanjikan keuntungan seperti investasi dengan tujuan agar uang tidak berhenti di tabungan.
"Karena kalau cuma uang ditaruh di rumah apalagi di bawah bantal tentu kenyamanan dan keamanan kita akan terusik karena ketakutan dan kekhawatiran kalau uang itu misalnya diambil, dicuri atau hilang dan lain sebagainya dan bahkan nilainya semakin turun karena tidak diproduktivitaskan," terangnya.
Oleh sebab itu, Indah Kurnia mengapresiasi edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh OJK terhadap masyarakat secara rutin, periodik, dan konsisten.
"OJK melakukan bersama dengan kami Anggota Komisi XI DPR RI di seluruh daerah pemilihan kami masing-masing," ujarnya.
Sosialisasi dan edukasi dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Karena jika tingkat literasi keuangan tinggi, maka juga akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dengan demikian tidak akan banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online.
Untuk itu Indah Kurnia berharap kegiatan penyuluhan dari OJK kali ini bisa benar-benar dicermati dengan seksama, menerapkan dan mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari tentang langkah mengelola keuangan dengan bijak di tengah kebutuhan yang terus meningkat dan tidak terprediksi.
Ada yang menarik pada acara ini, yaitu adanya kesaksian korban investasi bodong. Dia adalah Leny Aprianti. Ibu cantik di kota Surabaya ini harus kehilangan uang belasan juta. Itu setelah ia menginvestasikan uangnya di salah satu website investasi online bernama Missionmake.money.
Leny mengaku, ia mau menginvestasikan uangnya lantaran tergiur keuntungan besar. Selain itu, ia yakin karena website yang mengatasnamakan bibit tersebut mencantumkan logo resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Editor : Alim Kusuma