Mubes Kosgoro 1957 Cirebon Tidak Legitimasi
INFOnews.id | Surabaya - Ketua Harian Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, Yusuf Husni mengatakan, Musyawarah Besar (Mubes) di Cirebon, 6-9 Maret 2021 lalu, tidak memiliki legitimasi. Serta tidak memiliki Marwah, layaknya nafas organisasi Kosgoro.
"Mubes Kosgoro 1957 yang dilaksanakan di Cirebon tidak memiliki marwah serta legitimasi sebagai agenda kegiatan sebuah lembaga. Saya menyebutnya sebagai perkumpulan Cirebon," kata Yusuf Husni dihubungi lewat teleponnya, Jumat (16/4/2021).
Yusuf Husni kemudian membeber, kehadiran dirinya di acara itu sebenarnya merupakan bentuk legitimasi atau keabsahan organisasi serta kegiatan Mubes. Lantaran, namanya sebagai ketua harian dan terdaftar di Departemen Hukum dan HAM (Depkumham).
"Itu yang tidak mereka pahami, kehadiran saya dianggap tidak ada artinya. Saya berbicara malah dibatasi dan tidak didengar. Saya ini ketua harian dan tercantum di Depkumham. Jadi, kalau kemudian saya walkout artinya acara tersebut tidak legitimasi," katanya.
Yusuf Husni menegaskan, sesuai aturan, jika ingin mengatasnaman Kosgoro, juga harus mendapat rekomendasi dari dua induk organisasi itu, Kosgoro 1957 dan lainnya.
"Jadi, paham ya, berkaitan dengan Mubes Cirebon, kehadiran saya itu merupakan dua representasi satu, sebagai Ketua Harian Kosgoro Jatim. Ke dua, sebagai pemilik SK (Surat Keputusan) sesuai Kumham tahun 2016. Selain saya juga akan maju untuk calon kandidat ketua umum Kosgoro. Tetapi, mereka salah menerjemahkan, dikira saya datang tidak dengan dukungan, yakni kab/kota yang tidak diundang di acara itu, atau yang memang tidak dilibatkan, itu tidak sah. Tetapi, kehadiran saya yang semula untuk melegitimasi bertemunya dua organisasi Kosgoro dan melakukan pemilihan secara demokrasi tidak dipahami, saya pun keluar, dan legitimasi otomatis urung didapatkan di kegiatan itu," terang Yusuf Husni.
"Kehadiran saya itu punya makna, tapi karena arogansi kekuasaan sehingga mereka melupakan legitimasi yang merupakan hal penting dari kegiatan organisasi," tambahnya.
Kehadiran Yusuf Husni yang sebenarnya membawa legitimasi untuk kegiatan acara itu, tidak terwujud. Aspirasi yang disampaikan pun tidak didengar. Salah satunya soal kepesertaan kota/kabupaten di acara tersebut.
"Tetapi saya akan tetap maju sebagai calon ketua umum. Jadi kalau ada yang menyebut saya tidak didukung, itu salah besar," kata pemilik panggilan YH ini menegaskan. (*)
Editor : Tudji Martudji