Pedagang Bakso, Soto, Mi Ayam di Bantul Deklarasi Dukung Pasangan NoTo


Bakal calon Bupati Bantul, secara simbolis serahkan bantuan mangkok kepada salah satu pedagang mie ayam, soto dan bakso di Bantul (Foto: IN/daru)

INFONews.id | Bantul - Pasca deklarasi bakal pasangan calon (bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo atau yang lebih akrab disebut pasangan AHM-JP pada Jumat (28/8/2020) kini gilaran bapaslon Suharsono-Toto Sudarto atau yang lebih dikenal pasangan NoTo yang mendapatkan dukungan dari Paguyuban Pedagang Mi Ayam, Bakso dan Soto, Kabupaten Bantu yang mendeklarasikan diri mendukung pasangan NoTo dalam pilkada Bantul 9 Desember 2020 yang akan datang atau tepat 101 jelang hari pencoblosan.

Ketua Paguyuban Pedagang Mi Ayam, Bakso dan Soto, Kabupaten Bantul, Panut mengatakan dukungan kepada pasangan NoTo karena keberpihakan Suharsono selama memimpin Bantul kepada rakyat kecil terutama pedagang mi ayam, bakso dan soto yang ada di Kabupaten Bantul.

Baca juga: Puluhan Perahu Nelayan Di Bantul Ikut Lomba Tangkap Ikan di Laut

"Kami para pedagang mi, bakso dan soto telah merasakan selama hampir lima tahun dipimpin oleh Bapak Suharsono di Kabupaten Bantul termasuk kesejahteraan dari pedagang mikro juga diperhatikan dan pembangunan sudah terlihat,"kata disela-sela deklarasi dukungan Paguyuban Padagang Mi Ayam, Bakso dan Soto Kabupaten Bantul di Warung Mi Ayam Cak Agus, di Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Minggu (30/8/2020).

Menurut Panut jumlah anggota Paguyuban Pedagang Mi, Bakso dan Soto Kabupaten Bantul saat ini mencapai sekitar 350 pedagang dari data yang ada dan akan terus bertambah karena belum semua pedagang mi, bakso dan soto masuk dalam payuban.

"Mungkin kalau kita update data terbaru lagi ada sekitar 400 an pedagang mi, bakso dan soto yang masuk sebagai anggota paguyuban,"terangnya.

Lebih jauh Panut menyatakan jika nantinya pasangan NoTo kembali dipercaya memimpin Bantul maka keinginan dari pedagang agar nantinya difasilitas paguyuban ini memiliki koperasi dan berbadan hukum sehingga akan lebih memudahkan bagi anggota untuk mendapatkan tambahan modal dengan bunga yang rendah.

Baca juga: APDESI Bantul Sepakat BLT-DD Tahap 4,5 dan 6 untuk KPM Baru

"Selama ini kita ini ngutang ke berbagai perbankan untuk tambahan modal karena tidak memiliki koperasi yang menaungi pedagang mi, bakso dan soto,"ujarnya.

Sementara bakal calon Bupati Bantul, Suharsono yang sekaligus Bupati Bantul petahana mengatakan apa yang telah dikerjakan selama empat tahun memimpin Bantul adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Bantul sendiri karena kalau masalah harta sudah kecukupan dan anak-anak sudah mandiri semua.

"Jadi saya menjadi Bupati Bantul ini hanya ingin mensejahterakan rakyat Bantul karena saya orang asli Bantul dan pendamping saya Pak Totok juga asli Bantul yakni dari Terong, Dlingo,"terangnya.

Dalam masa adaptasi kebiasan baru pandemi COVID-19 kata Suharsono, Pemkab Bantul membuka perekonomian seluas-luasnya agar masyarakat tidak terpuruk dan bisa makan lagi. Namun demikian meski dibuka namun tetap harus mengikuti aturan pemerintah yakni menerapkan protokol kesehatan.

"Pedagang mi ayam, baksa dan soto silahkan buka namun saya pesan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jarak kursi di warung makan diatur, disediakan tempat cuci tangan dan sabun serta harus menggunakan masker,"ujarnya.‎ (dar)

Editor : Redaksi

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru