DPD PKS Bantul Serahkan Surat Rekomendasi Kepada Pasangan NOTO


Penyerahan surat rekomendasi dari DPP PKS ke pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul, Suharsono-Toto Sudarto (Foto: IN/daru)

INFONews.id | Bantul - DPD PKS Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta resmi menyerahkan surat rekomendasi dari DPP PKS kepada bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul, Suharsono-Toto Sudarto atau pasangan NOTO di Kantor DPD PKS Bantul, Sabtu (22/8/2020).

Ketua DPD PKS Bantul, Amir Syarifudin mengatakan nama Suharsono dan Totok Sudarto dikalangan pengurus DPC, DPD hingga DPW ada yang menolak namun juga ada yang mendukung sehingga mekanisme musyawarah ditempuh dan akhirnya disetujui nama Suharsono dan Totok Sudarto yang akan disusung PKS Bantul menjadi bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul.

Baca juga: Pasangan NoTo Kalah, PKS Bantul Siap Jadi Partai Oposisi

"Dalam survey internal DPD PKS sendiri nama Suharsono dan Totok lebih unggul dan akhirnya rekomendasi turun kepada pasangan NOTO," katanya.

Menurutnya selama Bantul dipimpin oleh Suharsono tidak ada kasus korupsi yang mencuat dan sampai ke pengadilan dan hal tersebut sesuai dengan moto PKS yang bersih dan profesional.

"Kita juga masih menginginkan janji yang belum bisa dilaksanakan dalam periode pertama menjabat yakni pendidikan yang gratis dan kesehatan,"ujarnya.

Alasannya lainnya jangan sampai masyarakat Bantul ini terpecah belah dalam pilkada oleh karena itu PKS menekankan pada pasangan NOTO dalam kampanye untuk meraih simpati masyarakat dengan cara-cara yang kotor.

Baca juga: Bupati Bantul Sebut Lurah Seloharjo, Lurah PDI Perjuangan

"Berilah contoh masyarakat Bantul dengan kampanye yang lebih baik. NOTO maju, Bantul akur," terangnya.

"Pasangan NOTO juga berkomitmen menjaga pancasila dan UUD 1945 diotak-atik karena sudah final," tambah Amir yang juga anggota Komisi C DPRD DIY ini.

Sementara bakal calon bupati Bantul sekaligus Bupati Bantul petahana, Suharsono mengatakan yang telah dicapai selama periode pertama memimpin di Bantul merupakan berkat kerjasama dengan partai Gerindra, PKS dan PPP dan selama memimpin Bantul apa yang dilakukan belum tentu benar sehingga pasti meminta pertimbangan dari PKS dan PPP.

"Apalagi saat ini hampir semua partai mendukung pasangan NOTO dan sampai hari ini ada enam partai dengan 21 kursi di DPRD Bantul sehingga ketika nantinya terpilih kembali sehingga dalam bekerja akan lebih ringan karena akan banyak partai yang punya wakil di DPRD Bantul yang akan mendukung saya dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat Bantul," katanya.‎

"Saya tambah mongkok dan mantep untuk maju kembali dalam pilkada Bantul, apalagi saat ini ketambahan Partai Golkar sehingga lebih ringan dalam bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul," tambah Suharsono.

Ditempat terpisah bakal calon bupati Bantul yang diusung oleh koalisi PKB dan PDI Perjuangan, Abdul Halim Muslih yang juga Wakil Bupati Bantul petahana melakukan pertemuan dengan Komunitas Buntut Wedhus di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo. Komunitas Buntut Wedhus beranggotakan para penjual kambing se Kecamatan Dlingo yang mencapai 40 an pedagang kambing dan memiliki gerakan menyisihkan penjualan kambing untuk membantu janda-janda lansai dan tidak mampu.

Baca juga: Pasangan NoTo Mengaku Mendapat Serangan Kampanye Hitam

"Kepedulian komunitas ini bisa menjadi contoh bagi komunitas lain untuk melakukan gerakan yang mulai salah satunya memberikan bantaun kepada janda-janda lansia dan tidak mampu,"kata Abdul Halim Muslih.

Sasaran warga yang diberi bantuan kata Halim juga sangat selektif sehingga bantuan tepat sasaran karena yang dibantu memang orang membutuhkan sekali.

"Pemerintah tentunya tidak bisa sendiri dalam mengatasi masalah sosial harus ada kerjasama dengan masyarakat seperti temen-temen pedagang kambing di Dlingo ini," ucap Halim yang juga Ketua DPC PKB Bantul ini.‎ (dar)

Editor : Redaksi

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru