Pasangan NoTo Kalah, PKS Bantul Siap Jadi Partai Oposisi
INFOnews.id | Bantul - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II PKS Kabupaten Bantul menegaskan tetap akan mendukung kepemimpinan Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo meski pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bantul yang diusung PKS, Suharsono-Totok Sudarto gagal memenangkan pilkada Bantul 2020.
"Kita siap bekerjasama dengan pemerintah Halim-Joko dan PKS akan menjadi partai oposisi yang konstruktif bukan asal beda pendapat," kata Ketua DPD II PKS Bantul terpilih periode 2020-2025, Agung Laksmono, usai Musda V Bantul, Senin (28/12/2020).
Agung mengatakan pemerintahan Harsono dan Halim yang akan berakhir dalam waktu dua bulan lagi cukup berprestasi dalam hal kesehatan terutama dalam penanganan COVID-19 dengan berdirinya rumah sakit khusus COVID-19 dan juga adanya mobil RT-PCR yang hanya dimiliki oleh Kabupaten Bantul.
"Kita juga ingin memastikan bebas korupsi yang selama dipimpin Suharsono-Halim juga dipertahankan oleh Halim-Joko saat memimpin Bantul 2021-2024," terangnya.
Target internal partai PKS Bantul sendiri kata Agung sesuai dengan target DPP PKS adalah menaikkan perolehan suara dari 8 persen di pemilu legislatif 2019 menjadi 12-15 persen dalam pemilu legislatif pada 2024 yang akan datang.
"Artinya dari enam daerah pemilihan di Bantul harus ada minimal satu kursi yang diraih atau meraih enam kursi," tuturnya.
Untuk meraih 12-15 persen maka pengurus harus bekerja keras untuk semakin memperbanyak rekruitmen anggota partai sebanyak-banyaknya yang akhirnya akan menambah suara dalam pemilu legislatif 2024.
"Tentunya untuk memperbanyak kader maka akan dirumuskan dalam musyawarah kerja DPD PKS Bantul setelah seluruh pengurus DPD PKS Bantul periode 2020-2025 sudah terbentuk," terangnya.
Sementara, mantan Ketua DPD II PKS Bantul, Amir Syarifuddin mengatakan kekalahan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Suharsono-Totok Sudarto tentunya sudah dievakuasi namun yang terpenting saat ini adalah sikap legowo dari Cabub Suharsono yang secara legowo menerima kekalahan sehingga suhu politik di Bantul kembali reda dan tenang.
"Sikap kedewasaan untuk siap menang dan siap kalah ini menjadi contoh bagi demokrasi yang ada di Bantul. Ya inilah pilkada, ada yang menang dan ada yang kalah," terangnya.
Yang saat justru lebih penting adalah fokus pembangunan untuk masyarakat Bantul yang memanjang pada pemilihan ekonomi, jaminan sosial dan kesehatan.
"Melalui fraksi PKS yang ada di DPRD Bantul kita siap bahu membahu dengan pemerintahan Halim-Joko untuk melaksanakan tiga program pokok yang juga merupakan program pokok pembangunan dari pemerintah pusat," terangnya. (dar/red)
Editor : Redaksi