Civitas Akademika Ubaya Ziarah Ke Makam Para Pendaluhu
Infonews.id I Surabaya - Jelang Dies Natalis, civitas akademika Universitas Surabaya (Ubaya) ziarah ke makam Rektor dan Ketua Yayasan terdahulu. Selain berdoa mengucap syukur atas jasa beliau hingga Ubaya berusia ke-52 tahun, civitas akademika Ubaya menabur bunga sebagai wujud penghormatan. Rektor Ubaya, Ir. Benny Lianto, MMBAT beserta jajarannya, dosen, karyawan, dan mahasiswa akan berziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngagel, Jln. Bung Tomo no. 9, Ngagel Rejo, Surabaya.
Ziarah ke makam Rektor Ubaya dan Ketua Yayasan Ubaya merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis Universitas Surabaya Ke-52 dengan tema “Managing Rejuvenation in the Disruption Era : Unlearning the Irrelevance and Relearning New Potentials”.
Rapat Terbuka Senat Universitas Surabaya serta tasyakuran dan ramah tamah dalam rangka Dies Natalis Ubaya Ke-52 dilaksanakan pada 11 Maret 2020 di Kampus Ubaya Tenggilis.
“Acara ziarah ini dilakukan untuk mengenang jasa-jasa pendiri dan mantan pimpinan Ubaya yang telah mendirikan dan membesarkan Ubaya,” ungkap Dr. Noviaty Kresna Darmasetiawan, S.Psi., M.Si., CBC. selaku Wakil Rektor II Ubaya.
Selain berziarah ke makam Prof. Mr. Boedisoesetya selaku Rektor Pertama Ubaya periode 1968-1976 dan Prof. Rd. Soebijono Tjitrowinoto, S.H. selaku Rektor Kedua Ubaya periode 1976-1994 di TPU Ngagel, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Surabaya.
Civitas akademika Ubaya melanjutkan ziarah ke makam Raden Soekotjo selaku Ketua Yayasan Ubaya Pertama periode 1968 – 1974 sekaligus Wali Kota Surabaya ke-9 periode 1965 – 1974 dan Stany Soebakir selaku Ketua Yayasan Ubaya periode 1994-2008 sekaligus tokoh masyarakat Surabaya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan masing-masing unit, fakultas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ubaya dengan melantunkan doa dan menabur bunga. Tabur bunga dilakukan oleh civitas akademika sebagai bentuk terima kasih dan penghormatan kepada ketua Yayasan dan Rektor Ubaya terdahulu. (Lim).
Editor : Alim Kusuma