Pansaka Charity salurkan bantuan ke Pemprov Jatim (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya – PT Pansaka, dibawah naungan APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) bersama Gerak BS (Bambang Soesatyo) Foundation menyalurkan bantuan 10 ribu paket sembako ke Pemprov Jawa Timur (Jatim), dan diharapkan diteruskan kepada masyarakat yang membutuhkan akibat terdampak pandemi Covid-19.

Wahyu Kenzo, perwakilan Pasaka Charity kepada Gubernur Khofifah berkesempatan secara langsung menyerahkan, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (18/8/2021).

“Total bantuan yang kami berikan sebanyak 10 ribu paket sembako. Namun yang tiba di Grahadi baru 3 ribu paket, sedangkan sisanya akan langsung menuju kantor BPBD Jatim. Semoga sedikit bantuan ini akan membantu meringankan beban masyarakat Jatim,” kata Wahyu saat sambutan di hadapan Gubernur yang didampingi beberapa kepala OPD terkait.

Kata Wahyu, bantuan itu merupakan bentuk komitmen kami sebagai pengusaha untuk ikut berkontribusi kepada bangsa Indonesia dengan bersama-sama meringankan beban masyarakat.

“Charity ini kami laksanakan di 8 kota besar di Indonesia dengan sumbangan secara keseluruhan lebih dari Rp55 ribu paket sembako. Kami berharap semoga pandemi covid 19 segera berakhir dan Indonesia bisa pulih kembali, Bismillah Indonesia sehat, Amin,” ucapnya.

Kemudian, melalui sambungan video Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang juga founder Gerak BS Foundation memberikan pernyataannya, bahwa diperlukan kekompakan untuk membantu meringankan beban masyarakat. Usai menerima bantuan secara simbolis, Khofifah mengucapkan terima kasih.

Bantuan ini diharapkan bisa meringankan sekaligus bisa menjadi bantalan agar masyarakat terdampak Pandemi tidak semakin parah tingkat kedalaman kemiskinannya.

“Bantuan untuk masyarakat kurang mampu berupa bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, gula dan ada sarden ini, InsyaAllah kita akan meneruskan bantuan ini kepada mereka yang membutuhkan,” kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, menurut data BPS per 21 Juli 2021 tingkat kemiskinan di Jatim paling tipis dibanding provinsi lain di Pulau Jawa. Bahkan turun 0,6% setara 13.246 orang.

“Di perkotaan memang terjadi kenaikan kemiskinan sebanyak 20 ribuan orang. Sedangkan di pedesaan justru terjadi penurunan sebanyak 33.246 ribuan orang sehingga kumulatifnya terjadi penurunan 0,6% setara 13.246 orang,” pungkasnya. (tji/red)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru