Infonews.id | Surabaya - Pasca deklarasi lima partai politik mengusung Machfud Arifin sebagai Calon Walikota Surabaya 2020-2025, publik pun mulai penasaran siapa sosok yang pas jadi pendamping mantan Kapolda Jatim itu.
Surokim Abdussalam, dari Surabaya Survey Center (SSC) menilai, sosok milenial dianggap yang tepat untuk mendampingi Machfud Arifin. Itu mengacu pada sosok Machfud Arifin yang bukan kategori milenial.
Baca juga: Daulat Ditangan Rakyat, Ala Gen Z
Pasangan milenial itu untuk mengisi ceruk yang kosong. Dengan begitu, pasangan ini nantinya bisa saling mengisi dan melengkapi.
"Pendamping Pak Machfud Arifin yang pas adalah sosok milenial. Tapi tak sekedar milenial, harus milenial plus. Bisa milenial plus politisi, milenial plus profesional atau milenial plus nahdliyin," urai Surokim, Jumat (31/1/2020).
Menurutnya, ceruk milenial harus jadi perhatian karena prosentase pemilih milenial di Pilwali Surabaya 2020 mencapai 38 persen. Itu sangat signifikan untuk mendulang perolehan suara, jika dimanfaatkan secara maksimal.
Namun, Surokim juga mengingatkan, pemilih milenial dikenal sangat kritis dan rasional. Maka sosok milenial yang dipilih juga harus smart atau pintar.
Baca juga: DADDY QUOTE & QUOTE
"Karena itu akan menjadi pertimbangan utama bagi pemilih milenial. Sebab, kecenderungan pemilih milenial menyukai calon yang smart," katanya.
Peneliti senior itu membeber, bahwa karakter pemilih milenial itu menyukai calon yang smart (pintar), humble (rendah hati/ramah) dan good looking (ganteng/cantik). Tentunya juga berasal dari generasi milenial.
Jika mengacu kriteria milenial plus profesional setidaknya ada nama Azrul Ananda, Presiden Klub Persebaya, yang juga putera tokoh pers dan pengusaha Dahlan Iskan. Sedangkan untuk kriteria milenial plus politisi, ada nama Bayu Airlangga. Dia politisi muda di Partai Demokrat dan Ketua Muda Mudi Demokrat (MMD) Jawa Timur, yang juga menantu Soekarwo, mantan Gubernur Jatim dua periode yang sekarang duduk di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca juga: Gas Pol! Luki Hermawan Konsolidasi Relawan Ganjar Jatim
Dan, untuk kriteria milenial plus Nahdliyin ada nama Gus Abid Umar, putera KH. Umar Faruq pengasuh Ponpes Al Falah, Ploso Kediri. Gus Abid adalah Wasekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor. Selain Gus Abid, ada juga nama Lia Istifhama aktivis perempuan dan pengurus Ormas Fatayat NU Jatim. Pemilik sapaan Ning Lia ini adalah keponakan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim.
"Kalau diidentifikasi seperti itu ya monggo. Saya bicara sosok dan kriteria, bukan nama," tegas Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura, itu.(tji)
Editor : Tudji Martudji