Doa & Tahlil kutuk kekejaman Zionis Israel, dukung kemerdekaan Palestina (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya - Menggenang 100 Hari kebiadaban Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza (Genocide) yang menewaskan setidaknya 23.357 jiwa wanita dan anak-anak tak berdosa, mengundang keprihatinan dan simpatik banyak pihak.

Di pelataran Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jawa Timur bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur dan umat Muslim dari Surabaya dan sekitarnya menggelar Doa dan Tahlil ‘Stop The War on Gaza’ yang juga diikuti penggalangan donasi untuk disumbangkan ke warga Palestina, Sabtu (13/1/2024).

KH Suja' yang juga Dewan Pembina Masjid Al Akbar Surabaya dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya acara itu diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama muslim.

"Siapa yang mau peduli kalau tidak kita. Kita langitkan doa dan keberpihakan semoga Allah melindungi saudara kita di Palestina," ujar KH Suja’ disambut kalimat Takbir, Allahu Akbar oleh jamaah yang hadir.

Kemudian, Ketua IKADI Jatim, DR.KH.M.Baihaqi LC.MA menegaskan bahwa di Peringatan 100 Hari Genosida yang dilakukan Zionis Israel semakin memprihatinkan dan biadab. Dirinya mengingatkan sebagai sesama muslim, tidak boleh diam, harus membantu warga Palestina.

“Hari ini adalah ke 100 hari, penjajahan dan genosida yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Ini sangat memprihatinkan, saya setuju dan mengucapkan terimakasih kepada semua elemen Islam, dan pemerintah Indonesia, kepada Bapak Presiden dan Ibu Menteri yang telah melakukan berbagai upaya. Kita berseru ini sampai bangsa Palestina merdeka, kita pantas balas budi ke Palestina dan turut berdoa untuk para syuhada disana, dimana dulu Palestina juga mendukung kemerdekaan Bangsa Indonesia,” terang KH.M.Baihaqi.

Selain di Surabaya gelar doa juga dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia, dan di ibukota di berbagai negara lainnya, tujuannya terus membantu mengirim doa juga bantuan untuk saudara-saudara sesama Muslim di Palestina.

“Kita sangat prihatin, kita terus serukan untuk kemerdekaan Palestina, karena sesuai pembukaan UUD 45, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” tegasnya.

MUI Jawa Timur juga memberikan dukungan acara itu, termasuk membantu sesama Muslim di Palestina.

“Kita ingin acara seperti ini terus digaungkan, selain sebagai upaya membangkitkan semangat terhadap para pejuang dan syuhada di Palestina, juga untuk membangkitkan rasa peduli terhadap Palestina tidak terhenti, Selama itu belum terwujud, kita tidak akan pernah berhenti. Kita juga mengajak semua umat Muslim di Indonesia untuk memboikot produk Israel. Ini peluang yang luar biasa, dan sudah difatwakan oleh MUI. Bahwa sesuai konstitusi negara kita, kemerdekaan adalah hak semua bangsa, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” tegas Ainul Yaqin.

Ajakan boikot produk Israel juga cukup beralasan, selain untuk mendukung perjuangan Palestina, boikot produk Israel merupakan peluang untuk bangsa Indonesia bangkit dengan produk buatannya sendiri.

“Ini peluang untuk kita semua, bahwa bangkit dengan produk hasil sendiri merupakan kemandirian tidak bergantung dengan bangsa lain, dan itu sudah difatwakan oleh MUI,” tegasnya.

Selain IKADI, juga tampak sejumlah logo yang turut mendukung serta beberapa lembaga seperti LMI, Salimah, KNRP, SI dan lainnya. Disebutkan, aksi Mengenang 100 Hari Genosida atas Palestina ini juga digelar serentak di seluruh dunia dari Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.

Itu sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan membantu Palestina. Acara serupa serentak juga dilaksanakan sedunia mengingatkan sudah 100 hari terjadinya Genocide warga Palestina oleh Zionis Israel terkutuk, laknatullah.

"Kami berharap semua umat manusia menyampaikan pesan keras dan mengutuk penjajahan dan kebiadaban Zionis Israel atas warga Palestina dan untuk segera menghentikan aksi Genosida secepat-cepatnya,” katanya.

Tokoh-tokoh Muslim yang tampak hadir, ada Ustadz Husein Gaz; KH Abdul Wahid Harun (Pengasuh Ponpes Manbaul Hikam Putat Tanggulangin yang turut memimpin Tahlil): kemudian Syekh DR.Ahmed Almadani dan Nyai Hinda dari Ponpes Al Khozin, DR.KH.M.Baihaqi LC.MA Ketua PW Ikadi Jatim; DR.H.M.Sudjak M.Ag. (Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al Akbar), serta perwakilan MUI Jawa Timur, dan perwakilan SI, puluhan para relawan dari LMI, BSMI, dan KNRP, berbaur dengan umat Muslim yang hadir, pagi hari itu. (inf/tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru