Mantan Manager Timnas SEA Games di Pilipina, IGK Manila (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Jakarta - Insiden yang kemudian menimbulkan banyak korban meninggal dunia usai laga sepakbola antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, jumlah korban meninggal yang hingga ratusan orang, hal itu disebutkan sebagai luka mendalam dan peristiwa memalukan, itu disampaikan tokoh sepakbola tanah air, yakni IGK Manila.

IGK Manila adalah mantan Manajer Tim Nasional SEA Games di Manila. Dia menuturkan dan mengaku sangat sedih atas peristiwa dan jatuhnya banyak korban meninggal dunia.

"Bukan cuma stadion Kanjuruhan yang rusak. Banyaknya korban meninggal, ini yang membuat kita sedih. Saya sedih, karena ini kejadian nasional. Baru kali ini ada kerusuhan suporter sepakbola yang menewaskan ratusan orang. Di luar negeri saja, korbannya tidak sebanyak ini," urai Manila, saat ditemui dan menyampaikan cerita pengalamannya tentang kepemimpinan dan sepakbola, di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem di Jakarta, Minggu (2/10/2022).

Kesedihan Manila makin bertambah, saat mendengar jumlah korban dalam peristiwa hanya berlangsung sehari itu, sedemikian besar.

"Setingkat operasi militer saja korbannya tidak sebanyak itu. Ini dalam sehari lho. Saya ini tentara, Komandan CPM, persiapan sebelum gelar pertandingan, kita lakukan dengan matang," ucapnya.

Pihaknya meminta Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) segera mengambil sikap. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah even internasional. Seperti Piala Asia, Piala AFF dan Piala Dunia U-20.

“Kemenpora harus turun mengevaluasi. Ke depan banyak even internasional yang digelar di Indonesia. Saya berharap agar aksi-aksi kerusuhan pada pertandingan event olah raga tidak terulang, lagi," tegas Mayjen TNI (Purn), yang pernah menjabat Komandan Corps Polisi Militer (CPM), ini.

Mantan Manager Timnas SEA Games di Pilipina ini mengingatkan, insiden kerusuhan suporter ini akan berpengaruh pada rencana even internasional sepak bola di tanah air.

“Saya khawatir, FIFA, AFC menegur kita,” tandasnya.

Secara khusus Manila menyampaikan duka cita nasional. Bukan saja Arema Malang dan Persebaya Surabaya. Tetapi menjadi duka nasional, apalagi korban jiwa sangat besar.

“Potensi ribut dalam sepakbola itu besar. Harusnya diantisipasi sejak awal, berapa besar kapasitas stadion Kanjuruan dengan jumlah penonton. Panitia pelaksana berapa keluarkan tiket. Ini harus dicari penyebabnya,” jelasnya.

Ia memprediksi yang meninggal hingga ratusan itu, bukan karena keributan. Tetapi dugaan gas air mata, membuat penonton panik.

“Mungkin meninggal bukan karena berkelahi, tetapi bisa saja terinjak-injak, akibat panik akibat gas air mata,” ucapnya. (inf/tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru