Hebat, Anak Petani Ini Lulus Cumlaude 3,5 Tahun
Surabaya - Hidup dalam keterbatasan ekonomi tidak menghalangi Anan Pepe Abseno (21), mahasiswa S1 Teknik Komputer Stikom Surabaya, untuk terus berprestasi. Hanya membutuhkan waktu 3,5 tahun, ia berhasil menyelesaikan kuliahnya dan menyabet gelar cumlaude pada Wisuda ke-43 Stikom Surabaya.
Tidak tanggung-tanggung, putra asal Mojokerto ini lulus dengan menggondol sertifikasi internasional MikroTik Certified Network Administrator (MTCNA).
Pekerjaan sang ayah yang hanya seorang petani dan ibu yang menjadi tukang bersih-bersih balai desa, membuat Anan semakin bersemangat untuk meraih masa depan yang lebih cemerlang. Sejak duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK), putra dari Karmadi (45) dan Mamik Winarsih (41) ini sudah mengukir prestasi. Ia pernah menjadi juara II dalam lomba Robotik tingkat Jawa Timur saat bersekolah.
Menginjak bangku perkuliahan, Anan terus mengembangkan sayapnya. Selama 3 tahun berturut-turut, lelaki berparas tampan ini menjadi anggota andalan tim robot Stikom Surabaya yang melaju ke Kontes Robot Indonesia (KRI) dan berhasil maju sampai babak perempat final tingkat nasional pada tahun 2017 lalu.
Tidak hanya cerdas dalam bidang akademik, ia juga gemilang dalam bidang bermusik dan bernyanyi. Di tahun 2016, Anan berhasil menyabet dua piala, yaitu juara II tingkat Jawa Timur Lomba Akustik Unair dan juara III tingkat Jawa Timur dalam Lomba Akustik Graha Fairground. Jika pemuda lain terpuruk akibat keadaan keuangan yang minus, pemuda kelahiran tahun 1997 ini memiliki tekad yang kuat untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
“Alasan saya ingin mempunyai banyak prestasi adalah yang paling utama karena orang tua. Saya ingin membuat mereka bangga dan juga ingin mengangkat derajat keluarga. Saya berharap dengan cara ini saya mampu melanjutkan pendidikan tanpa membebani kedua orang tua saya, dimana kondisi ekonomi kami bisa dibilang pas pasan.” tutur Anan saat ditanya apa yang memotivasi dirinya untuk terus melangkah maju.
Jebolan Stikom Surabaya dengan predikat “Dengan Pujian” ini tidak hanya mendorong dirinya untuk berprestasi, tapi ia juga berusaha untuk menjadikan dirinya pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“Ibu pernah berpesan bahwa kalau saya menjadi orang yang sukses, saya harus membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Kalau perlu saya yang harus menawarkan bantuan. Motivasi ini yang selalu terngiang di benak saya untuk menjadikan saya pribadi yang lebih baik,"ujarnya.
Kata-kata sang Ibu tidak hanya diingat oleh Anan, namun ia juga mengimplementasikan petuah tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Ditengah segala kesibukkan dan aktivitas kuliahnya, sulung dari dua bersaudara ini masih mampu memberikan les privat robot untuk anak SMP.
Anan juga menjadi trainer penelitian belia untuk anak SMA. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya tahun 2018. Ia ingin ilmu yang ia dapatkan tidak terbuang begitu saja. Semangat yang luar biasa dari Anan Pepe Abseno bisa dijadikan contoh dan motivasi bagi kaum muda masa kini.
Memang untuk menjadi pemuda yang berprestasi dalam keterbatasan dan bermanfaat bagi orang sekitar bukanlah hal yang mudah, namun dengan tekad yang kuat, semua itu pasti dapat diraih. Sumber :Humas Stikom
Editor : Redaksi