Ajak Tim Penggerak PKK se Jatim Kampanye Pendidikan Ayoo Sekolah
INFOnews.id | Surabaya - Pandemi Covid-19 belum usai. Dua tahun sudah Pandemi Covid-19 mengiringi kehidupan kita. Sempat mengguncang dan memporak-porandakan dunia pendidikan hingga terjadi kedaruratan dalam proses pembelajaran hingga pelaksanaan kurikulum pun mengalami kedaruratan yang memprihatinkan.
Tapi hidup harus terus berjalan. Begitu pula dengan Pengembangan bagi Anak Usia Dini saat ini. Tahun ajaran baru sudah di depan mata.
Sebagai bentuk sumbangsih pada nasib anak usia dini Tim Penggerak PKK menyelenggarakan kegiatan di Gedung TP PKK di Jalan Gayung Kebonsari no 56 A Surabaya, dengan tema 'Penguatan Pengelolahan Kelompok PAUD' dengan sosialisasi persiapan PTM dan bagaimana peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak dengan salah satu Nara Sumber Dr Dwi Astutik SAg MSi.
Dalam materinya, Dwi selain menyampaikan tentang peran dan dukungan orang tua pada anak pembelajaran saat dan pasca pandemi.
Dia juga menyampaikan tentang fenomena kenapa sekolah PAUD saat ini muridnya berkurang dan bahkan gulung tikar dikarenakan ada dua hal, bahwa untuk daerah perkotaan ada kekhawatiran orang tua takut anaknya jika masuk sekolah gampang terkena virus Covid-19.
Adapun di daerah pinggiran atau perbatasan perkotaan dan daerah pedesaan dengan ekonomi menengah ke bawah menganggap urusan perut lebih utama di banding pendidikan.
"Ternyata tidak sekolah nggak apa-apa tuh, wes nggak usah sekolah uangnya untuk beli kebutuhan makan saja," ujar Dwi Astutik.
Ditambahkan oleh Dwi, jangan sampai terjadi kevakuman dan kesenjangan stimulasi pada anak bisa bisa akan terjadi Loss Learning ini adalah kondisi terpuruk dan bencana bagi dunia pendidikan jika hal ini betul-betul terjadi. Stumma naudzubillah.
Oleh karenanya Dwi Astutik mengajak pada kader penggerak PKK se Jatim, 'Ayo merebut Usia Emas anak kita dengan memberi stimulasi yang menyenangkan di rumah dan di sekolah.
Sekolah menjadi institusi yang akan membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan stimulasi tumbuh kembang anak'.
Lebih lanjut disampaikan 'Para Orang tua dan Guru harus tuntas atas dirinya. Jangan panik buying dan jangan stress sebagai dampak dari pandemi. Karena anak-anak menunggu sentuhan kehadiran kita (orang tua dan gurunya).
"Tentu, harapan kita semua semoga pandemi segera berlalu dan kesejahteraan orang tua juga guru meningkat," harapnya. (inf/dwi/red)
Editor : Tudji Martudji