Machfud Arifin beri motivasi para milenial untuk pembangunan kota (Foto:IN/anton)

 

INFOnews.id| Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) bertekad untuk mengangkat derajat warga Surabaya. Ungkapan itu disampaikan Machfud Arifin atau MA di acara "Ngopi Bareng" bersama milenial di Rolag Cafe Cayoon, Selasa (13/10/2020).

Didepan anak-anak muda, MA menginginkan kedepannya tidak ada lagi wong cilik di Kota Pahlawan yang tertindas. Untuk itu, jika terpilih sebagai Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menyiapkan program bantuan modal bagi UMKM dan membuka lapangan pekerjaan bagi para milenial.

“Warga Surabaya jangan mau jadi wong cilik terus. Kita mampu membuka lapangan pekerjaan hingga seratus ribu pekerja dalam setahunnya,” kata Mantan Kapolda Jawa Timur tersebut.

Anak muda Surabaya, lanjut Machfud, perlu diberikan ruang untuk berekspresi, menyalurkan kreativitas, bakat dan minatnya. "Saya sampaikan bahwa anak muda Surabaya harus melek terhadap masalah kota. Jangan menjadi kaum muda yang apatis. Surabaya menjadi tanggung jawab kita bersama," tegas Machfud ini.

Menurut Machfud Arifin, anak muda adalah aset Surabaya yang harus diperhatikan. Pembangunan jangan hanya terfokus pada infrastruktur, tetapi harus membangun sumber daya manusia, termasuk anak-anak muda. Arek-arek Suroboyo perlu dilibatkan dalam pembangunan kota. "Bersama kita membangun Surabaya Maju Kotane, Makmur Wargane," ujarnya.

Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kota Surabaya Doddy Irawan mengakui, antusias pemuda milenial Partai Demokrat sangat tinggi untuk memenangkan paslon Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.

“Pemuda milenial berharap kepada Pak MA agar Kota Surabaya ke depan harus bisa ada perubahan. Sebaliknya, tidak sesuai yang dibicarakan pemimpin sebelumnya Surabaya itu sudah bagus, tapi ternyata masih banyak yang harus diperbaiki. Contonhnya, Sungai Rolag Surabaya harusnya masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan,” ujar Doddy Irawan.

Menurut Doddy, visi misi dan program Machfud Arifin tentu tepat sasaran dan menjadi inspirasi bagi kalangan pemuda-pemuda milenial Partai Demokrat.

Kemudian Doddy mencermati, selama ini hasil karya maupun kreativitas pemuda milenial masih banyak yang belum terakomodir oleh pemerintahan kota (Pemkot) Surabaya.

"Misalkan dulu Balai Pemuda Surabaya terbuka bagi kalangan muda-mudi tapi sekarang tidak boleh, hanya even tertentu saja. Bahkan, sekarang rakyat tidak memiliki taman hiburan legendaris (THR, red),” sindir Doddy.

Tak hanya itu, secara pribadi juga prihatin di kalangan persepakbolaan di Kota Surabaya. Apalagi ditambah minimnya penggunaan fasilitas olahraga bagi tim Persebaya yang menjadi kebanggan warga Kota Surabaya.

“Tim kebangggan ini berlatih bukan di Surabaya tapi di Sidoarjo, ini ironis. Bahkan tim ini dilarang menggunakan fasilitas mess maupun stadion Karanggayam, sehingga seporter merasa kehilangan sosok tim Persebaya,” tandas mantan koordinator seporter Surabaya yersebut.

Untuk itu, ia bersama pemuda milenial Demokrat ini terbentuknya pergerakan tersebut berawal berada di Jawa Timur. "Ini gerakan pemuda milenial dari sejumlah mahasiswa dan pemuda lainnya kita bangkitkan lagi. Kehadiran sosok Pak MA, saya optimis bisa memberikan inspirasi bagi pemuda milenial Demokrat,” pungkasnya.(ton)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru