Relawan Eksponen 2015 (Foto:IN/daru)

INFONews.id | Bantul - Relawan Eksponen 2015 yang pada pilkada Bantul 2015 silam memberikan dukungan kepada paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Suharsono-Abdul Halim Muslih pada pilkada 2020 ini memutuskan untuk tidak lagi mendukung calon Bupati sekaligus Bupati Bantul petahana Suharsono yang berpasangan dengan Totok Sudarto atau pasangan NoTo, namun memberikan dukungan kepada calon Bupati sekaligus Wakil Bupati Bantul petahana Abdul Halim Muslih yang kini berpasangan dengan Joko Purnomo sebagai calon Wakil Bupati Bantul.

Ketua Relawan Eksponen 2015, Rustam Fatoni mengatakan dukungan kepada paslon Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo bukanlah sebuah proses yang instan namun dengan perdebatan yang sengit dalam tubuh Relawan Eksponen 2025 yang terdiri dari koordinator kecamatan (korcam) di 17 kecamatan dan 75 koordinator desa (kordes) yang pada akhirnya hampir 90 persen Relawan Eskponen 2015 ini akhirnya mendukung paslon nomor urut 1, Abdul Halim Muslih Joko Purnomo.

"Jadi Relawan Eksponen 2015 memberikan dukungan kepada Cabub Abdul Halim Muslih bukannya kepada Cabub Suharsono karena Abdul Halim Muslih sosok yang muda, enerjik dan solutif dan sangat mudah diajak komunikasi," katanya usai acara Deklarasi Dukungan Relawan Eksponen 2015 kepada paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo, Minggu (4/10/2020).

Relawan Eksponen 2015 yang jaringannya sampai ke tingkat dusun yakni di 900 lebi dusun di Bantul sangat hafal betul bagaimana strategi yang digunakan oleh relawan pemenangan Suharsono-Totok Sudarto dalam meraih suara ditingkat dusun.

Sehingga ketika mendekati pencoblosan ada gerakan money politik maka relawan ditingkat dusun dan desa sudah tahu bagaimana cara mengantisipasi money politik dari kubu sebelah.

"Peluang dan cara yang mereka gunakan untuk melakukan money politik kita sudah hafal sehingga relawan ini nantinya fokus pada desa dan dusunnya masing-masing untuk mengantisipasi money politik yang berpotensi besar terjadi dalam pilkada Bantul 2020 ini," tuturnya.

"Ya kita ada strategi sendiri dalam menangkal money politik namun itu bukan untuk konsumsi publik. Jika nekat melakukan money politik pasti ketahuan dan akan kita lawan," tambah Rustam Fatoni yang juga mantan Lurah Desa Jambitan, Kecamatan Banguntapan. ‎ 

Sementara, bakal calon Bupati Bantul sekaligus Wakil Bupati Bantul petahana, Abdul Halim Muslih mengatakan dalam waktu dua bulan terakhir ini merupakan waktu yang menentukan kemenangan sehingga relawan harus memperkuat desa dan dusunnya masing-masing karena serangan dari kubu lawan juga tak kalah sengitnya untuk meraih simpati masyarakat.

"Banyak informasi yang beredar bahwa kubu sebelah sudah menyiapkan uang satu truk atau satu bak colt untuk meraih simpati masyarakat dan mendapatkan suara. Maka saya minta relawan jangan kecil hati, tetap semangat tetap solit untuk melawan isu-isu yang disebarkan oleh pihak lawan politik agar kita lemah," katanya.

Sementara Sekretaris Tim Pemenanganan paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Suharsono-Totok Sudarto (NoTo) Darwinto mengatakan keputusan Relawan Eksponen 2015 yang memberikan dukungan kepada paslon AHM-JP sesuatu yang wajar karena dikubu kita juga ada kader senior PDI Perjuangan yang juga mendukung pasangan NoTo.

"Ya dalam demokrasi sesuai yang wajar. Mati satu tumbuh seribu. Kita tak kuatir, kita solid," kata Darwinto yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Bantul ini.

Darwinto juga membantah akan melakukan cara-cara yang tidak benar untuk meraih simpati masyarakat misalnya dengan money politik karena masyarakat Bantul juga sudah pandai memilih pemimpin yang sudah teruji dan sudah memberikan kontribusi banyak pada kesejahteraan masyarakat.

"Kita justru mengajak, pilkada Bantul 2020 tanpa money politik, tanpa kampanye hitam, tanpa menyebarkan hoaks namun justru mengedepankan kampanye yang bermartabat dan menjunjung rasa persatuan karena masyarakat Bantul itu saudara. Jangan terpecah hanya karena beda pilihan," ucapnya.‎ (dar)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru