Relawan Sahabat JP Bentuk Satgas Anti Money Politik
INFONews.id | Bantul - Menjelang masa kampanye pilkada serentak yang akan dimulai tanggal 26 Desember hingga tanggal 5 Desember 2020, relawan Sahabat JP (Joko Purnomo) membentuk satgas anti money politik sementara relawan Gerbong Biru yang didukung oleh Hanafi Rais menyatakan bergabung dengan pasangan NoTo dan siap memenangkan pilkada serentak 9 Desember 2020 yang akan datang.
Koordinator relawan Sahabt JP Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul mengatakan pilkada yang hanya diikuti oleh dua kontestan sangat dimungkinkan politik uang terjadi dalam pesta demokrasi lima tahunan di Kabupaten Bantul sehingga potensi tersebut harus dicegah bahkan jika bisa dihilangkan.
"Politik uang merupakan bibit terjadinya korupsi ketika seorang pemimpin terpilih menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bantul ini," kata Sekretaris Koordinator relawan Sahabat JP Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Heru Purwanto disela-sela acara konsolidasi pemenangan pasangan AHM-JP, Jumat (18/9/2020), malam.
Adanya potensi politik uang yang terjadi saat pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang maka relawan Sahabat JP sepakat untuk membentuk satga anti money politik yang nantinya akan bertugas untuk mengawasi "serangan wajar" yang sangat dimungkinkan dilakukan oleh lawan politik.
"Setiap dusun nantinya akan ada anggota satgas anti money politik yang akan memantau pihak-pihak yang akan melakukan "serangan fajar" kepada masyarakat untuk memilih pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang merupakan lawan politik pasangan AHM-JP," tandasnya.
Heru menambahkan tak akan segan-segan akan memproses hukum bagi masyarakat atau pihak-pihak tertentu yang melakukan money politik untuk memenangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul meski yang bersangkutan adalah tetangga sendiri.
"Kita ingin pilkada di Bantul ini berlangsung dengan demokratis, aman dan bebas dari money politik. Karena money politik merupakan awal dari tindakan korupsi," tegasnya.
Sementara pasangan NoTo kembali mendapatkan dukungan dari Hanafi Rais dan Gerbong Biru yang merupakan kader Partai Amanat Nasional namun secara pribadi memberikan dukungan kepada pasangan Suharsono-Totok Sudarto (NoTo) sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul dalam pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Di acara deklarasi dukungan Gerbong Biru kepada pasangan NoTo yang diawali dengan komunikasi virtual dengan putra sulung Amien Rais, Hanafi Rais menegaskan dukungan kepada pasangan NoTo untuk kembali memimpin Bantul untuk periode yang kedua karena sudah jelas ingin mempertahankan Bantul sebagai wilayah bebas korupsi.
"Kalau kita berjuang bersama untuk memenangkan pasangan NoTo agar Bantul bebas korupsi maka diawali dengan sapunya yang bersih dan Insya Allah pasangan NoTo menjadi sapu yang bersih untuk mewujudkan pemerintahan Bantul yang bersih dari korupsi," kata Hanafi Rais.
Sementara, Koordinator Gerbong Biru, Janan Sarjito mengatakan gerbong biru merupakan kader dan simpatisan dari Partai Amanat Nasional namun secara pribadi memberikan dukungan kepada pasangan NoTo.
"Kita dari 16 kecamatan di Bantul ini sebagian besar kader PAN, namun kali ini kita melepaskan baju PAN dan mengatasnamakan pribadi memberikan dukungan kepada pasangan NoTo," ungkapnya.
Lebih jauh Janan mengatakan dukungan gerbong biru kepada pasangan NoTo karena visi misi yang sama dengan keinginan gerbong biru dimana secara garis besar ingin memajukan Kabupaten Bantul baik lahir dan batin.
"Kami ingin menciptkan pemerintahan Kabupaten Bantul yang bebas korupsi di Kabupaten dan ini sesuai dengan keinginan dari gerbong biru," terang pria asal Banguntapan ini.
Ketua DPD PAN Bantul, Mahmud Ardi Widanto menegaskan gerbong biru bukan ormas dari PAN dan PAN tetap solid mendukung pasangan AHM-JP dalam pilkada Bantul.
"Saya tidak tahu apa itu gerbong biru, itu bukan ormas atau saya partai. PAN 100 persen solid dan mendukung pasangan AHM-JP," terangnya. (dar)
Editor : Redaksi