Rumah Aspirasi dan OJK Ajak Petani Perkotaan Manfaatkan Keringanan Kredit
INFONews.id I Surabaya - Rumah Aspirasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus bergerilnya mendatangi para pelaku UMKM. Kali ini tim yang tergabung dalam Yayasan Insan Kurnia Peduli ini menyapa para petani dan pedagang hasil bumi di Dusun Sumberan Kelurahan Balasklumprik Kecamatan Wiyung Surabaya.
Kedatangan mereka untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah melalui OJK tentang keringangan kredit di Bank dan Leasing. Di Dusun Sumberan itu ada sekitar 30 petani yang hingga saat ini masih menekuni dan membudidayakan holtikultura seperti jeruk, pisang, jamur, ikan, lombok, tomat, kacang panjang, gambas dan sejenisnya.
Bendahara Yayasan Insan Kurnia Peduli, Ade Kunto, mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada produktifitas petani dilokasi tersebut. Padahal sektor perkebunan ini sangat berperan penting dalam mensukseskan pelaksanaan strategi transformasi ekonomi di Jawa Timur khususnya di Kota Surabaya.
"Potensi perkebunan menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Surabaya dan terus didorong oleh Rumah Aspirasi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," Sabtu (05/9).
Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi bertajuk kebijakan restrukturisasi kredit bagi pekerja sektor informal pada masa pandemi COVID-19. Bukan hanya bagi masyarakat petani, tapi sosialisasi juga menyasar segala sektor UMKM lainnya baik yang ada di Surabaya maupun di Sidoarjo.
"Kami sampaikan kepada mereka, barangkali ada diantara mereka yang mengalami kesulitan mengangsur kredit, bisa mempelajari bagaimana mekanisme untuk mengajukan keringanan kredit kepada bank atau leasing," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini bangsa Indonesia memang dihadapkan pada kondisi ekstraordinari. Kondisi dimana terjadi krisis yang tidak sama dengan krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008. Semua sektor usaha dihadapkan antara faktor ekonomi dan kesehatan, khususnya keselamatan anak bangsa dari ancaman virus Corona.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia. Kata Indah, kebijakan restrukturisasi kredit bagi pekerja sektor informal itu untuk memberikan stimulus bagi pekerja informal termasuk pelaku UMKM supaya tetap bisa bertahan dalam menghadapi krisis berkepanjangan.
"Kita tetap berharap UMKM ini bisa bangkit kembali dan membantu pemerintah dalam membangun keterpurukan fisik dan psikis bangsa ini melalui kegiatan ekonomi yang berkelanjutan," paparnya.
UMKM, lanjutnya, adalah satu pilar yang dapat mendukung suksesnya Indonesia maju adalah UMKM. Sektor ini menyumbang PDB yang cukup signifikan dan menyerap tenaga kerja secara signifikan. "Jika UMKM digarap dengan baik maka Indonesia akan berjalan bersama-sama," ucapnya.
Sejak pandemi, komisi XI bersama KSSK yakni kementrian keuangan, BI dan OJK terus melakukan rapat-rapat kerja yang fokus membahas kebangkitan ekonomi dimasa pandemi COVID-19.
"Kita berharap masyarakat membantu pemerintah dengan tetap mentaati protokol kesehatan dalam melakukan aktifitas ekonomi. Karena jika penularan gak terbendung maka program apapun ekonomi apapun tidak akan mampu mengatasi," tuturnya. Sosialisasi yang dibarengi pembagian paket sembako ini mendapat sambutan hangat dari para petani dan pegadang sayuran.
Ketua Kelompok Tani Sumberan Makmur, Suradi, mengatakan, terdapat 30 warga yang menggeluti pertanian perkotaan di Dusun Sumberan. "Perkebunan pribadi milik warga ini rencananya bakal dikembangkan hingga 6 hektar," tandasnya.
Editor : Redaksi