Komisi A DPRD Bantul tinjau panen bawang merah organik (Foto: IN/Daru)

INFONews.id | Bantul - ‎Petani bawang merah di Dusun Nawungan 1 dan 2 Desa Pamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta sedang panen raya bawang merah organik seluas 95 hektar. Bawang merah hasil panen dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lestari Mulyo Dusun Nawungan ini mempunyai keunggulan yakni sistem penanamannya menggunakan organik murni dan semi organik.

Komisi A DPRD Bantul yang meninjau langsung panen raya bawang merah organik di Dusun Nawungan ini langsung memborong tak kurang 1 kwintal atau 100 kilogram bawang merah organik dengan harga Rp 30 ribu perkilogramnya.

"Ya tadi kita langsung borong Rp 3 juta dan diberi 100 kilogram plus sedikit bonus tambahan,"kata Ketua Komisi A, DPRD Bantul, Yogyakarta, Agus Salim, Sanin (13/7/2020).

Politisi PKB ini menilai panen bawang merah organik di Dusun Nawungan patut menjadi salah satu produk unggulan di Bantul. Karena dikembangkan dengan sistem organik dan semi organik. Hasilnya lebih sehat dikonsumsi dan harganya jauh lebih tinggi dibandingkan bawang merah non organik.

"Bukan rahasia lagi dalam pemeliharaan bawang merah menggunakan obat-obat kimia yang dosisnya tinggi untuk mematikan hama namun petani bawang merah di Nawungan ini tetap mengandalkan penanaman bawang merah dengan cara organik dan semi organik,"ucapnya.

Gus Peng panggilan akrab Agus Salim ini mengatakan ketika harga bawang merah menggunakan atau mengandalkan organik harga pasaran juga lebih mahal dan hasil buahnya bawangnya cukup besar-besar dan tidak mudah kempes ketika sudah kering.

"Bawang merah organik yang dihasilkan oleh petani di Nawungan patut menjadi salah produk unggulan komoditas holtikultura di Bantul,"ungkapnya.

Sementara Ketua Gapoktan Lestari Mulyo, Dusun Nawungan, Juwari mengatakan produktivitas bawang merah organik bisa mencapao 1,2 ton per seribu meter perseginya. Jika dikalkulasi maka dalam satu hektarnya mampu menghasilkan 12 ton bawang merah.

"Produktivitasnya lumayan bagus dan harganya juga diatas harga bawang merah yang pemeliharaannya tidak menggunakan cara organik,"katanya.

Lebih jauh Juwari mengatakan dengan lahan yang ada di kawasan perbukitan diakui untuk kebutuhan pengairan yang butuh biaya lebih banyak karena tak gampang mencari sumber air di daerah penggunungan.

"Ya solusinya petani membuat sumur bur dan dipompa dengan mesin pompa air untuk dialirkan ke lahan bawang merah,"ujarnya. (hdw/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru