OSAKA, iNFONews.ID – Indonesia menegaskan komitmennya untuk merebut kembali pangsa pasar kopi di Jepang. Hal ini disampaikan dalam Forum Bisnis “Comeback with Confidence – Reviving the Glory of Indonesian Coffee in Japan” di Paviliun Indonesia, Expo 2025 Osaka. Forum ini bertujuan untuk mengatasi hambatan ekspor dan membangun kolaborasi strategis guna memaksimalkan potensi kopi Indonesia di pasar Jepang.
Indonesia, sebagai produsen kopi terbesar keempat dunia dengan produksi tahunan mencapai 600.000 ton, memiliki posisi strategis di pasar global. Sebagai eksportir kopi terbesar ketujuh, dengan nilai ekspor mencapai USD 1,64 miliar tahun lalu (peningkatan 43% dibandingkan tahun sebelumnya), Indonesia menawarkan beragam varietas kopi berkualitas tinggi, antara lain Arabika (Gayo, Toraja, Bali, Papua, Bajawa) dan Robusta (Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu).
Keunggulan Indonesia terletak pada kemampuan panen sepanjang tahun berkat kondisi geografisnya, serta komitmen terhadap praktik budidaya berkelanjutan dan sistem ketertelusuran yang terjamin.
Salah satu tantangan utama yang dibahas adalah permasalahan Batas Maksimum Residu (MRL) pestisida yang muncul pada tahun 2023. Saat itu, ditemukannya kadar Isoprocarb yang tinggi pada beberapa pengiriman kopi Indonesia menyebabkan pengetatan regulasi impor oleh Jepang.
Baca juga: PJB Tingkatkan Penjualan Kopi Petani Andungbiru
Menyikapi hal ini, industri kopi Indonesia telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk edukasi kepada petani mengenai praktik pertanian berkelanjutan dan penggunaan pestisida yang bertanggung jawab.
Pengujian secara ketat di laboratorium terakreditasi juga dilakukan untuk memastikan setiap pengiriman memenuhi standar MRL Jepang (0,01 mg/KG).
Selain itu, pelatihan bagi petani muda dalam penerapan teknologi modern dan pengembangan sistem tumpang sari juga dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
“Komitmen kami adalah untuk membantu petani menghasilkan kopi secara berkelanjutan dan efisien, memastikan setiap bulir kopi memenuhi standar ketat negara tujuan seperti Jepang,” ujar Moelyono Soesilo, Pakar Kopi Indonesia dan Ketua Kompartemen Kopi Spesialti & Industri Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI).
Roby Wibisono, Perwakilan KAPPI Global (Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia), menekankan peran penting KAPPI dalam pemberdayaan petani kopi.
“KAPPI Global fokus pada pendidikan, peningkatan kapasitas, dan pemenuhan standar agar kopi Indonesia mampu bersaing di pasar global. Tujuan kami adalah membangun komunitas kopi yang berpengetahuan, mandiri, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Merry Astrid Indriasari, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, optimistis terhadap peluang kolaborasi.
“Forum ini menjadi langkah penting untuk memaksimalkan potensi pasar melalui kerja sama strategis. Kita akan memperkuat kolaborasi dan memperkenalkan kembali keanekaragaman kopi Indonesia kepada pasar Jepang,” tuturnya.
Dr. Rusman Heriawan, Ketua Dewan Kopi Indonesia, memaparkan upaya pemerintah dalam mendukung sektor kopi.
“Pemerintah terus berupaya mendukung produsen dan eksportir kopi Indonesia agar siap bersaing di pasar global dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Dr. Hermawan.
Apresiasi terhadap kopi Indonesia juga datang dari Jepang. Kato Takayoshi dari UCC Japan, salah satu tokoh penting di industri kopi Jepang, menyatakan, “Pasar Jepang sangat menyukai kopi Indonesia, varietasnya sangat beragam dan unggul. Namun, yang tak kalah penting adalah ketersediaan pasokan kopi berkualitas tinggi dan berkelanjutan.”
Hal senada diungkapkan Yutaka Shibata, Presiden Key Coffee Inc. dan Presiden Asosiasi Kopi Seluruh Jepang. “Saat ini, kopi Mandheling Indonesia sangat populer di Jepang. Namun, yang utama bagi pasar Jepang adalah pasokan yang berkelanjutan, harga yang kompetitif, dan kualitas yang konsisten,” imbuhnya.
Kerja sama ke depan akan difokuskan pada kunjungan studi ke perkebunan kopi Indonesia bagi pelaku industri Jepang, promosi kopi Indonesia melalui berbagai kegiatan, dialog antar pemangku kepentingan, kampanye promosi bersama, misi dagang, dan business matching.
Harmonisasi regulasi dan strategi branding yang tepat sasaran juga menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Jepang.
Editor : Alim Kusuma