INFOnews.id | Surabaya - Terpanggil untuk membantu mereka yang tengah isolasi mandiri (Isoman) akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai. Aliansi Wartawan Surabaya (AWS) membagikan nasi bungkus dan diberikan langsung ke sejumlah orang isoman atau warga yang membutuhkan.
Meski jumlahnya tak banyak, pemberian nasi bungkus itu akan dilakukan berkesinambungan. Untuk warga isoman yang didatangi, di dapat dari data yang dikumpulkan oleh sejumlah koordinator wilayah di internal AWS.
Baca juga: Soal Lonjakan Covid-19 di Singapura, Dosen UNAIR Sebut Indonesia Perlu Waspada
“Mereka yang kita datangi, dipastikan warga isoman, atau yang memang membutuhkan bingkisan ini untuk dirinya dan keluarganya. Karena, faktanya kita mendapat banyak masukan mereka membutuhkan dan layak menerima uluran tangan, khususnya di masa pandemi ini,” kata Amar, Sekretaris AWS di sela membagikan nasi bungkus di Surabaya, Rabu (12/8/2021).
Diakui, bingkisan yang diberikan tidak banyak. Namun, AWS akan terus berupaya bisa melakukannya berkelanjutan. Selain donasi dari internal AWS, pengadaannya juga ada sejumlah pihak yang atas nama pribadi ikut bersimpati memberikan bantuan.
Sudut-sudut kampung di Surabaya didatangi, terutama mereka yang tengah Isoman dan warga kurang mampu. Diantaranya di wilayah Kecamatan Krembangan, yakni seputar Jalan Dupak, Demak, Babadan Rukun, serta Kampung 1001 Malam. Di Surabaya Utara lainnya, diantaranya Bulak Banteng, Tenggumung, dan lainnya.
“Alhamdulillah, hari ini 50 bungkus kita bagikan. Langsung ke rumah warga isoman, atau mereka yang layak mendapat uluran bantuan,” ucap Amar, wartawan yang ngepos di lingkungan Pemkot Surabaya ini.
Amar menambahkan, di wadah AWS yang tercatat ada 50 an wartawan dari berbagai media itu, juga membagikan pakaian layak untuk warga yang kurang mampu. Pakaian bekas namun layak pakai dikumpulkan selain dari internal anggota perkumpulan tersebut, juga ada yang didapat dari penyumbang.
"Kamis malam, hingga hari Jumat, pakaian layak yang terkumpul kemudian kita bagikan. Pastinya kepada mereka yang layak mendapatkan bingkisan pakaian," kata Amar.
Mewakili AWS, Amar mengucapkan terimakasih atas terlaksananya gelaran AWS Peduli.
“Saya berterimakasih kepada rekan-rekan media yang tergabung di AWS. Kepekaan dan kepedulian seperti ini harus terus ditumbuhkan, dan di situasi apapun,” ucapnya.
Amar juga berpesan serta berkomitmen AWS akan ikut berperan memberikan edukasi tentang pentingnya mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan untuk ikut ‘melawan’ penyebaran Covid-19.
"Jadi, upaya kecil ini kami maksudkan untuk ikut berpartisipasi dalam program pemerintah, yakni Peran Pemuda di Era Pandemi, Menuju Jatim Bangkit," ucap Amar.
Baca juga: Siswi SMP Ini Menemukan Bakat Menggambarnya Saat Wabah Covid
Jatim 100% Zona Kuning
Sementara, data yang dirilis Satgas Covid-19 Nasional per 22 September 2021, sebanyak 38 kabupaten/kota di Jatim semuanya masuk zona kuning atau resiko rendah penyebarannya.
Artinya, saat ini daerah dengan zona kuning di Jatim sudah mencapai 100%. Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator yang digunakan seperti indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat serta indikator pelayanan kesehatan. Setiap indikator (indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan) diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.
Hasil perhitungan dikategorikan menjadi 4 zona risiko yaitu Zona Risiko Tinggi : 0 - 1.80, Zona Risiko Sedang : 1.81 - 2.40, Zona Risiko Rendah : 2.41 - 3.0, Zona Tidak Terdampak : Tidak tercatat kasus COVID-19 positif, dan Zona Tidak Ada Kasus : Pernah terdapat kasus di wilayah tersebut namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir & angka kesembuhan ≥95%.
Atas capaian ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi gerak cepat dan kerja keras seluruh pihak baik Forkopimda, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), perguruan tinggi, tokoh agama, media, private sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat serta peran aktif seluruh masyarakat Jatim yang telah bersama-sama kerja keras berjuang menghadapi Pandemi Covid-19.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Kembali Pakai Masker dan Perketat Prokes
"Alhamdulillah, 38 kabupaten/kota atau 100% daerah di Jatim dinyatakan oleh Satgas Covid-19 Nasional masuk resiko rendah (zona kuning). Capaian ini meningkat dari sebelumnya per 15 September 2021, sebanyak 37 kabupaten/kota di Jatim yang berada di zona kuning atau resiko rendah. Situasi seperti ini patut kita syukuri bersama,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (22/9/2021).
“Terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah gerak cepat, bersinergi bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Ada Forkopimda Jatim, TNI- POLRI, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta dan seluruh elemen masyarakat di Jatim,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, zonasi peta resiko Covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir, telah banyak membatasi dan mempengaruhi aktifitas masyarakat di hampir seluruh sektor.
Utamanya, di tengah masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.
"Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan level serta zonasi peta resiko sebuah daerah, selain posisi levelnya," jelas gubernur perempuan pertama di Jatim itu. (tji/red)
Editor : Tudji Martudji