Ridwan Kamil Siapkan Fisik dan Mental Jelang Uji Klinis


INFONews.id | Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil intens mempersiapkan kondisi fisik dan mental jelang menjalani rangkaian uji klinis vaksin COVID-19 produksi Sinovac.

Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- meningkatkan intensitas olahraga, mengatur pola makan, dan menambah waktu tidur, untuk menjaga kebugaran dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Ridwan Kamil : Cikal Bakal Perkembangan Peradaban Islam di Jawa Barat

"Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan diatur tidak asal-asalan. Untuk batin, ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi vaksin," kata Kang Emil. 

Untuk mengurangi rasa penasarannya itu, Kang Emil intens berkomunikasi dengan Ketua Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil terkait vaksin.

"Wajar karena belum pernah jadi relawan uji klinis sebelumnya. Jadi ada sekian persen rasa waswas yang masuk akal. Tapi, karena sudah dua jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi sehingga menjadi lebih tenang," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Menyerahkan Bantuan Kepada Dua Pondok Pesantren

"Sekarang tidak waswas tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima. Jadi mengawali pagi saya olahraga dulu, tidur banyak juga," imbuhnya.

Keikutsertaan Kang Emil sebagai relawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin dilakukan secara ilmiah. Ia pun berharap masyarakat tidak terbawa dalam diskusi dan narasi kurang produktif terkait penanganan COVID-19, termasuk hadirnya vaksin.

Baca juga: Ridwan Kamil kepada BKPRMI: Berdakwah dan Majukan Generasi Islami

"Ini risikonya menjadi pemimpin. Nasihat dari ibu saya, kalau ada rebutan rezeki, rakyat di depan pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya, pemimpin yang di depan duluan baru rakyat belakangan," katanya.

"Dan ini bagian dari bela negara. Kalau ada perang tiba-tiba ada keputusan harus eksperiman, semua orang harus bersemangat supaya menang perang karena ini mengetes alat senjata untuk melawan musuh (COVID-19). Kalau enggak dites gimana? Kita akan hidup di dalam ketidakpastian. Harus disyukuri ternyata Indonesia bisa memproduksi sendiri," tambahnya. (*)

Editor : Tudji Martudji

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru