INFONews.id I Surabaya - Memasuki gelaran bazar murah ‘Pasar Nol Kilometer’ ke dua, Minggu (10/5/2020) sore, pengurus RT 5 RW 4 Wisma Penjaringan Sari, Surabaya, menaikkan stok tiga kali lipat dibanding minggu lalu. Mulai dari ketersediaan beras, gula, minyak goreng, dan telor. Hasilnya, dalam hitungan 45 menit, stok ludes dibeli warga.
Dijelaskan Pringgo Anggono, Ketua RT setempat, ludesnya stok ini karena pembeli sudah tidak datang dari RT 5 saja. Tapi beberapa RT lain di wilayah Wisma Penjaringan Sari.
“Setelah bazar hari Minggu (3/5/2020) lalu, kami berkomunikasi dengan ketua RT yang lain. Intinya, Pasar Nol Kilometer diharap terbuka untuk siapa saja,” kata Pringgo.
Dijelaskan, gelaran Pasar Nol Kilometer merupakan inisiatif warga dalam memperkuat ketahanan pangan di masa pandemi. Seiring pelaksanaan PSBB, banyak orang mengeluh karena kesulitan membeli produk pangan gara-gara stok yang terbatas.
“Ada warga yang tidak bisa berjualan seperti biasa, ada yang takut pergi ke pasar,” tambahnya. Untuk itu, Pasar Nol Kilometer diharap bisa tumbuh untuk menjawab setidaknya sebagian problem ekonomi warga.
Menanggapi pelaksanaan bazar murah yang diadakan di Jl Pandugo Baru, Wisma Penjaringan Sari ini, Adi Sutarwiyono, Ketua DPRD Kota Surabaya, langsung memberikan apresiasinya.
“Saya bangga pada inisatif warga. Dalam kondisi sekarang, kita wajib bergorong royong. Karena kesulitan ekonomi yang dihadapi tidak bisa dihadapi sendiri. Harus bersama-sama,” jelasnya, saat menghadiri gelaran Pasar Nol Kilometer.
Ia juga berharap, gerakan sosial ini tumbuh dan menginspirasi kelompok masyarakat lain. Agar terus berkembang, sehingga bisa dirasakan olah semua orang.
“Soal dampak kesehatan, biar jadi wilayah kawan-kawan dokter dan tim medis. Soal dampak ekonomi, wajib kita hadapi dan kita selesaikan bersama,” tegasnya.
Terkait perkembangan Covid-19, Adi kemudian mengingatkan, warga terus waspada dan mematuhi aturan yang berlaku. Mulai dari perlunya mengenakan masker, menjaga kesehatan, tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan medesak, cuci tangan, dan lain-lain.
“Saya berpikir jika masyarakat patuh, bersatu, bergotong royong, pandemi bisa kita hadapi dengan baik,” pungkasnya.
Editor : Redaksi