Sabet 5 Emas Di PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Gladies Raih Bonus Tertinggi
SURABAYA, iNFONews.ID - Gladies Lariesa Garina Hagakore berharap fasilitas kolam renang dan fasilitas latihan di darat tersedia dengan baik untuk menggenjot prestasinya guna meraih prestasi lebih tinggi, disebut targetnya sabet medali emas di Sea Games mendatang.
"Harapannya ada kolam renang yang memadai dan juga fasilitas latihan darat tersedia dengan baik, untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi, untuk persiapan PON XXII dan SEA Gladies Lariesa Garina HagakoreES," kata Gladies usai acara Penyerahan Bonus Atlet & Pelatih PON XXI Tahun 2024 Aceh, Sumut oleh KONI Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (11/12/2024).
Pelajar SMAN 6 Surabaya ini menyebut atas prestasi yang didapat di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut menjadi momen tak terlupakan. Lima medali emas berhasil diraih dari cabang olahraga loncat indah.
"Saya dapat lima medali emas, di cabor loncat indah," ucapnya sambil senyum.
Gladies mengharumkan kontingen Jatim setelah berhasil menyabet juara umum cabor loncat indah. Total prestasi berhasil membawa pulang 6 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Jatim unggul atas kontingen Jakarta dengan raihan 4 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu. Sumatera Selatan berada di urutan ketiga dengan raihan 3 medali perak dan 3 medali perunggu.
Bagi Gladies, PON XXI/2024 Aceh-Sumut merupakan kali kedua tampil di multievent olahraga empat tahunan. Sebelumnya, ia tampil di PON XX/2021 Papua dan meraih 3 medali emas. Prestasi itu meningkat dengan menyabet 5 medali emas di event ini.
Ina Agustin Widayati, ibu Gladies mengaku tak menyangka anak keduanya menjadi atlet nasional dengan segudang prestasi. Sebab keluarganya tidak ada yang berasal dari atlet profesional, apalagi memiliki prestasi nasional. Lucas Julius, ayah Gladies sebetulnya atlet dayung, namun bukan atlet nasional.
“Tidak pernah menyangka sama sekali, waktu itu saya masukkan Gladies pada dasarnya biar waktunya tersita. Supaya dia nggak main terus,” kata Ina Agustin Widayati.
Agustin menyebut, Gladies kecil cukup aktif. Bahkan saat bermain dengan teman sebayanya di lingkungan sekitar rumah di Lakarsantri, Surabaya, Gladies kerap dikeluhkan tetangganya. “Akhirnya saya carikan dia olahraga yang sekiranya bisa menyita perhatiannya, supaya nggak main sama temannya, awalnya seperti itu,” urainya.
Ibu dua anak itu berharap Gladies punya kesibukan olah raga, tak banyak waktu bermain. Sejak itu, Gladies mulai diikutkan latihan olahraga, tepatnya sejak kelas satu sekolah dasar. Dan, Loncat Indah bukan cabang olahraga pertama yang Gladies ikuti.
"Awalnya saya ikutkan taekwondo, latihan cuma seminggu dua kali, itupun malem. Jadi siang, dia masih main. Akhirnya ada yang ngasih tahu ikut saja loncat indah, atletnya cuma sedikit. Akhirnya saya ikutkan itu,” jelasnya.
Agustin menuturkan, butuh perjuangan agar Gladies bisa berlatih rutin. Selayaknya anak usai belia, gadis kelahiran 26 Maret 2006 itu tak jarang malas-malasan berlatih karena lebih tertarik bermain.
"Dia giat atau punya tanggung jawab setelah masuk puslatda, saat itu kelas 5 SD. Mungkin karena dia sudah dapat manfaatnya. Waktu kelas 2 sampai 4 cuma pertandingan biasa, tidak ada reward nya, jadi dia modus-modus gitu, sering bolos,” ucapnya diiringi tawa kecil, seperti dikutip di laman Kominfojatim.
Meski baru kelas 5 mengikuti puslatda, Gladies sudah sering mendapat medali di kejuaraan kelompok usia sejak duduk di bangku kelas 2 SD. Sebagai sosok yang menjadi “pawang” utama Gladies, Agustin menuturkan tidak pernah jauh dari buah hatinya.
Termasuk saat Gladies mengikuti kejuaraan. Di PON XX 2021 Papua, Agustin tidak ikut mendampingi Gladies. Saat situasi seperti itu, Gladies selalu telpon dan video call pada ibunya. Baik sebelum maupun setelah bertanding. Gladies diceritakan ibunya sebagai anak yang sangat sayang pada keluarga. Di tengah kariernya melejit, bonus datang dari mana-mana, ia memikirkan kebahagiaan untuk keluarga. (inf/tji/red)
Editor : Tudji Martudji