Heru Satriyo Ketua Korwil MAKI Jawa Timur (IN/PHOTO: TUDJI)

SURABAYA, iNFONews.ID - Fenomena "kotak kosong" versus paslon (pasangan calon) alias tidak ada pasangan lawan di pemilihan kepala daerah, di dua kota yakni Kota Surabaya dan Kota Pasuruan serta tiga kabupaten, yakni Kabupaten Gresik, Ngawi, Trenggalek dipastikan mewarnai pemilihan kepala daerah di 38 kab/kota di Jawa Timur, yang digelar serentak 27 Nopember 2024.

Menyikapi itu, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur melalui Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) MAKI Jatim, Heru Satriyo menegaskan pihaknya (MAKI Jatim) menyerukan untuk mengkampanyekan, mendukung dan memenangkan kotak kosong. Itu dilakukan dengan menurunkan truk trailer terbuka dilengkapi sound sistem dan tampilan band, road show ke 5 kota/kabupaten tersebut. Termasuk mengawasi proses coblos dan hitung suara.

"Kami (MAKI Jatim) akan turunkan Trailer terbuka, lengkap dengan hiburan musik. Kami akan sosialisasikan kepada masyarakat apa itu kotak kosong, termasuk bagaimana cara mencoblosnya. Rekan-rekan media juga harus turut mensosialisasikan, apa itu kotak kosong, ini kan kekuatan yang tidak berimbang," kata  Heru Satriyo, di Kantor KPU Jatim, di Surabaya usai melakukan audiensi dengan Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi, Kamis (12/9/2024).

Lanjut Heru, trailer terbuka yang diturunkan tiga hari akan berada di Kota Surabaya, kemudian dua hari di Pasuruan dan kabupaten Gresik, Trenggalek dan Ngawi.

Gerakan MAKI Jatim itu untuk mengawal kotak kosong, coblos kotak kosong dan menangkan kotak kosong. "Dipastikan MAKI Jatim segera bergerak pasca penetapan bakal calon menjadi calon yang maju Pilkada 2024," sambungnya.

Heru juga mengaku heran dan geli, paslon yang berhadapan dengan kotak kosong, disebutnya dengan kekuatan sangat keras membentuk tim pemenangan hingga tingkat RW dan RT.

"Ini kan lucu, coba kita lihat pasangan calon sampai membentuk tim sukses dan pemenangan hingga tingkat RT RW, hanya untuk melawan kotak kosong. Ini lucu, artinya kotak kosong itu ada dan punya potensi untuk menang," terangnya.

Jabaran Heru MAKI itu disampaikan, setelah dirinya mengaku memahami usai bertemu dengan Ketua KPU Jatim, dan mendapat penjelasan terkait kotak kosong. Ia mengaku memahami fenomena kotak kosong di pilkada tidak ada landasan aturannya.

"Kami tadi bertemu dengan Ketua KPU Jatim berlangsung hangat, familier dan kekeluargaan. Kami mendapat penjelasan detail. Bagaimana kelemahan KPU (Jatim) ketika mengaktualisasikan kotak kosong, yang memang tidak diatur atau memang tidak ada (aturan). Sehingga ketika kebijakan-kebijakan untuk memfasilitasi kotak kosong tidak ada. Untuk sosialisasi di lima kota/kabupaten yang ada kotak kosong, sosialisasi tetap dilaksanakan, karena hak nya sama, baik untuk paslon maupun kotak kosong. Jadi, ada kolom berisi gambar pasangan calon dan kolom yang kosong, tanpa gambar pasangan calon," terangnya, sambil mengulang kalimat pihaknya akan terus melakukan sosialisasi untuk memenangkan kotak kosong.

MAKI Jatim juga segera menemui Bawaslu Provinsi Jatim dan KPU di lima daerah tersebut untuk menanyakan bagaimana potensi kerawanan terkait munculnya kotak kosong.

Sementara, Aang Kunaifi menyampaikan pilkada adalah ajang penentuan masyarakat untuk pemimpinnya di lima tahun mendatang. Ia meminta untuk dipergunakan dengan baik, sebagai pemilik suara di pilkada.

"Pilkada ini ajang penentuan masyarakat untuk pemimpinnya di lima tahun mendatang, jadi harus dipergunakan dengan baik," ajaknya.

Untuk kotak kosong lanjutnya, KPU telah mengikuti mekanisme PKPU, dan memberikan perpanjangan waktu pendaftaran untuk pasangan bakal calon.

"Itu (perpanjangan) sudah kita sampaikan ke partai politik, untuk mendaftarkan pasangan bakal calonnya," kata dia.

Selanjutnya, disebutkan, pasca penetapan pasangan calon, tanggal 22 September juga akan disosialisaikan kembali baik untuk di tingkat provinsi atau pemilihan gubernur-wakil gubernur dan di tingkat kab/kota.

"Terkait lima daerah yang ada kotak kosong, pasca pendaftaran kemudian dibuka pendaftaran kembali itu sudah disosialisasikan kepada partai politik, selama tiga hari, namun sepanjang waktu pendaftaran juga tidak ada yang mendaftar," katanya.

Dan, KPU Jatim juga masih menunggu hasil verifikasi bakal calon di lima daerah tersebut, yang masing-masing ada kotak kosong. (inf/tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru