Rakyat Kehilangan Kemanusiaannya
SURABAYA, iNFONews.ID - Profesor Soetanto Soepiadhy menuliskan, disimpulkan sebagai gambaran keadaan rakyat Indonesia pada rezim Orde Baru, dalam buku "Rakyat Belum Merdeka" karya WS Rendra. Rakyat tetap saja dianggap sebagai "koor bebek". Pemerintah menganggap mereka sebagai massa pembangunan yang daya kritisnya dirusak oleh penataran-penataran.
"Di negara Indonesia ini, cara berpikir dalam bidang apa pun diseragamkan," tulis Profesor Soetanto Soepiadhy.
Rakyat tidak berdaya melawan kejahatan-kejahatan penguasa yang transparan. Pembunuhan, penculikan, penjarahan terhadap kekayaan bangsa, penjarahan terhadap tanah rakyat, dan penjarahan terhadap daulat rakyat berjalan semena-mena, tanpa bisa dicegah.
Dan Prof. Daoed Yoesoef membantu penjajahan Orde Baru dengan doktrin "Normalisasi Kehidupan Kampus" yang justru abnormal, karena mengekang daya organisasi dan daya intelektualitas mahasiswa.
Pemusatan kekuasaan lembaga eksekutif Orde Baru semakin berlebih-lebihan, sehingga melumpuhkan daya hidup masyarakat.
Rakyat yang tidak berdaya adalah "rakyat yang kehilangan kemanusiaannya". Kekuasaan pemerintah atau lembaga eksekutif yang absolut menjadi berhala yang mengobrak-abrik tatanan nilai moral dan peradaban. Sehingga akhirnya terjadilah proses erosi kemanusiaan di dalam kehidupan berbangsa. (*)
Editor : Tudji Martudji