Tayangan Rujak Cingur Lek Har (RCLH) karya Skak Studios mendapat sambutan meriah penggemar (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya - Sebelumnya sukses menyajikan loka drama Lara Ati 2, kali ini sutradara muda Bayu dengan benderanya Skak Studios menghadirkan tayangan Rujak Cingur Lek Har (RCLH).

RCLH mengurai kisah drama yang mengangkat kehidupan penjual rujak cingur (Lek Har), diperankan tokoh bernama Silo. Dari berbagai sisi peran dan juga berbagai dialog warga Kampung Peneleh Surabaya itu ditampilkan para pemeran.

Perjalanan mulai casting, penentuan peran dan proses penggarapan kemudian tersaji dan dapat dinikmati, kisahnya di beber ke penggemar yang hadir di Hotel Deka Surabaya, Minggu (21/2/2024).

Di depan penggemar dan juga wartawan yang hadir disampaikan banyak hal, mulai landasan ide dan kisah tayangan dengan penonjolan dialog, yang berlanjut dengan tanya jawab dikemas di acara Press Conference & Meet and Greet.

Disampaikan, tayangan itu bisa disaksikan melalui youtube, gratis, kalimat itu terlontar oleh Bayu yang disambut tepuk tangan meriah undangan yang hadir. Tak kalah riuh, setelah satu persatu tokoh pemeran RCLH disebut dan memasuki ruang acara.

Semua nama mendapat tepuk tangan, termasuk pemeran Mat Ndingkluk, sosok “ngantuk” yang selalu menundukkan kepala ini gambaran kakak tertua yang memiliki keterbelakangan dari sebuah keluarga miskin.

Mat Ndingkluk harus menafkahi dua adiknya, dengan membantu berjualan rujak cingur. Selain itu, sosok lainnya yang tak kalah seru juga diulas, ini membuat undangan semakin penasaran tentang mereka, termasuk bagaimana sosok aslinya. Bayu pun mengurai proses runtut garapannya.

“Pertama, saya mengucapkan kepada yang hadir di ruangan ini. Selain dari Surabaya, ternyata tak sedikit yang datang dari luar kota, ada Kediri, Malang hingga Yogja,” kata Bayu, disambut tepuk tangan.

Luapan gembira undangan pun meluap, saat satu persatu pemeran memperkenalkan diri, derai tawa dan tepuk tangan pecah mengisi sesak ruangan. Semua sosok pemeran tak luput dari sorakan kegembiraan, termasuk tokoh pemeran yang kental dengan ucapan “Madura”.

“Patut digaris bawahi, yang kita bikin di awal itu (di tayangan RCLH) bukan story base. Pertama, dan yang paling utama adalah karakter, karena itu yang paling utama. Karena kalau karakternya nol, maka story nya juga akan nol,” urai Bayu, menjelaskan.

Dicontohkan, misal peran Bu Darmawan, yang selalu membawa dan menyampaikan gosip saat belanja di warung, itu mengisahkan tokoh perempuan suka rasan-rasan yang membuat RCLH semakin menarik, dan unik. Serta, seabreg karakter tokoh lainnya yang menghipnotis penonton.

“Kita bisa melihat, karakter Bu Darmawan, kemudian Mat Ndingkluk dan pemeran lainnya, karakter mereka itu kita temukan saat casting. Jadi bukan ditulis dulu kisahnya, tapi karakternya dulu yang kita temukan hingga menjadi tayangan, ini berbeda dengan sinetron,” terang Bayu pemuda asal Malang itu.

Bayu memastikan, semua pemilik karakter akan bisa mandiri dan lepas, berkarya menjadi lebih besar, membawa sosok yang diperankan.

Di kesempatan itu, Bayu tak lupa selalu mengucapkan terimakasih kepada produsen Dua Kelinci yang turut berperan, hingga rampungnya garapan itu, dan menjadi suguhan menarik bagi penggemar tayangan drama lokal. Kedepan, Skak Studios akan terus berproses memproduksi tayangan menghibur sarat edukasi dan menyertakan kultur lokal. (inf/tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru