Tertimbun Longsor, Seorang Warga Karanganyar Meninggal Dunia
INFOnews.id | Jakarta - Seorang warga meninggal dunia dilaporkan BPBD Karanganyar akibat tertimbun tanah longsor, Jumat petang (23/12/2022).
Peristiwa itu terjadi pada pukul 18.00 WIB, akibat hujan lebat yang berdampak longsor dan banjir yang melanda satu kecamatan.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar melaporkan telah mengevakuasi korban meninggal tersebut," ujar Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilisnya.
Tanah longsor terjadi di Dusun Karanglo, Desa Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. BPBD setempat melaporkan hujan deras mengguyur kawasan itu sejak pukul 15.00 WIB. Longsor juga menimpa beberapa titik di Kecamatan Jenawi, yaitu di Dusun Nglebak, Desa Lempong.
Sedangkan banjir melanda beberapa kawasan di Desa Jati, Kecamatan Jaten. Meski tidak memakan korban jiwa. Hujan lebat dilaporkan merusak tanggul sungai. Kondisi ini menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang.
"BPBD mencatat 53 KK yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 70 hingga 100 cm," tambahnya.
Merespons kondisi di daerahnya, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Karanganyar bersama unsur terkait lain telah melakukan upaya-upaya darurat di lokasi bencana.
Para personel berkoordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk mendapatkan informasi situasi di wilayah mereka. Petugas juga menyiagakan peralatan dan perlengkapan jika ada warga membutuhkan evakuasi.
Melihat kajian inaRISK, Kecamatan Jenawi dan Jaten di Kabupaten Karanganyar termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 14 kecamatan berada pada potensi bahaya. Dan, 13 kecamatan memiliki potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, salah satu di antaranya Kecamatan Jenawi.
Terkait kajian InaRISK, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Sebelumnya, Kamis lalu (22/12) BNPB telah menyampaikan arahan antisipasi kondisi cuaca ekstrem periode natal 2022 dan tahun baru 2023 atau periode 21 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Juga terkait dengan kesiapsiagaan, yaitu sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi bahaya hidrometeorologi basah.
Pemerintah daerah melalui BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari daerah rawan bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang dan tepi pantai, serta meningkatkan kewaspadaan bila sedang melakukan pelayaran di wilayah perairan yang berpotensi gelombang tinggi. (inf/rls/red)
Editor : Redaksi