Ilustrasi (Foto:Istimewa)

INFOnews.id I Surabaya - Barangkali anggapan kita selama ini tentang sesosok naga dianggap hanya sebagai mitos belaka.

Dan kita pun tidak pernah tahu atau mencari referensi jika dalam kitab - kitab Islam ada yang menjabarkan keberadaan ular besar tersebut.

Adalah seorang ulama besar bernama Zakariya al-Qazwini, dalam kitabnya yang berjudul Aja'ib al-Makhluqat wa Ghara'ib al-Mawjudat, mengisahkan perihal naga.

Dilansir dari MalangTimes melalui tayangan YouTube channel Hastag TV, menjabarkan tentang peristiwa mimpi Malik bin Binar tentang sosok naga.

Sejumlah hadis Rasulullah SAW juga menceritakan tentang keberadaan sosok naga. Sebagaimana yang telah diriwayatkan Ali Imam Muhammad bin Isatirmihi.

Bahwa Rasulullah berkata: "Allah SWT akan mengutus kepada orang kafir di alam akhir 99 ekor naga." Diceritakan bahwa orang-orang kafir akan dicakar dan digigit oleh naga tersebut.

Dalam kitab tersebut terdapat bab khusus tentang naga, bahkan dijelaskan fisiknya.

Menurut Zakariya, naga itu ada. Naga pun dipercaya hampir seluruh agama dan di seluruh negeri. Di sisi lain, naga dianggap sebagai mitos, mitologi.

Kendati begitu, di beberapa kitab para ulama, naga itu hewan yang pernah ada dan hidup di bumi.

Lantas, Zakariya merinci bahwa naga merupakan sejenis ular alhayat dan besar. Memiliki taring, biji matanya merah. Kakinya seperti elang, bulunya semacam kumis tipi.

Naga suka sekali memangsa hewan yang ada di lautan dan daratan.

Riwayat lain menyebutkan, bahwa nabi mengatakan, jika naga meniup, maka sekali tiupan akan menghancurkan seluruh tumbuh-tumbuhan dan tidak akan pernah tumbuh lagi tumbuhan tersebut.

Dengan demikian, bisa diartikan tiupan naga memiliki material api atau panas, sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab Ajaibul Makhluqat.

Terdapat pula pada kitab zoologi, ilmu yang membahas hewan-hewan dengan judul Hayatul Hayawan Kubroh, karya Kamaluddin Ad Damiri.

Dalam kitab itu juga dijelaskan adanya akan sosok naga. Bahkan, naga disebut sudah ada pada zaman Zulkarnain.

Surat Al-Kahfi terdapat ayat yang menceritakan Zulkarnain melunakkan atau meleburkan besi atau timah menjadi cair untuk menutup Yakjuj dan Makjuj.

Pembakaran atau pencarian besi itu dilakukan dengan kobaran api oleh naga.

Di kitab itu pula diceritakan pada zaman Nabi Musa juga pernah muncul naga. Dikisahkan, naga itu dibunuh dengan tongkat yang dimilikinya.

Saat Nabi Musa menggembala kambing, rumput-rumput terbakar. Kemudian, ia mencari rumput lain dan ditemukannya meski hanya tersisa sedikit.

Lalu ditinggalah kambing-kambing itu oleh Musa tidur. Saat Musa tidur, tiba-tiba naga itu datang dan membakar rumput-rumput yang ada.

Tongkat Musa pun secara otomatis melindunginya. Hingga akhirnya terjadilah duel dan naga itu mati. Saat naga itu mati.

Nabi Musa bangun dari tidurnya, kemudian melihatnya naga itu sudah mati.

Riwayat tersebut menjelaskan bahwa naga memiliki badan panjang dan sisiknya seperti ikan.

Naga itu disebut sebagai naga terakhir yang mati. Dan punahnya di zaman Nabi Musa.

Di dalam riwayat lain, naga merusak bumi dan Allah memerintahkan malaikat membawa naga untuk dilempar ke lautan terdalam.

Namun di dalam laut, naga juga merusak laut dan memangsa ikan-ikan sehingga akhirnya Allah memerintahkan malaikat untuk membantai naga tersebut. (net/rya

Editor : Rony

Berita Terbaru