Panelis Debat Pilwali Dr Sukadiono Bersama Cawali Eri Cahyadi Disorot
INFOnews.id | Surabaya - Semakin dekatnya hari H Pilkada Surabaya, Paslon semakin ‘tancap gas’ agar memperoleh suara maksimal. Tanpa terkecuali silaturahim atau konsolidasi dengan salah satu Ormas Islam yakni Muhammadiyah Surabaya. Ya, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, diketahui hadir langsung dalam acara silaturahmi yang diadakan pada Jumat, (6/11/2020).
“Kami menyambut baik Pak Eri untuk silaturahim dengan keluarga besar Muhammadiyah Surabaya,” ungkap Bahrul Amiq, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Surabaya.
Tak hanya Eri, salah satu panelis debat Pilwali Surabaya pada Kamis (5/11/2020) yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Sukadiono juga turut hadir.
Hadirnya Eri dan Sukadiono jelas membuat acara itu menjadi sorotan. Pasalnya, Sukadiono yang mejadi panelis debat Pilwali ternyata berada dalam satu acara dengan Cawali Surabaya, Eri Cahyadi.
“Awalnya, saya mendapat undangan itu judulnya undangan internal koordinasi dan silaturahmi dari Pengurus Daerah Muhammadiyah Surabaya. Di mana salah satu kegiatan acara tersebut mengenai pembahasan gerakan Muhammadiyah Surabaya ke depannya,” ujar salah satu peserta yang tak mau disebutkan namanya, pada Jumat (6/11/2020).
Dia terkejut ketika acara tersebut dihadiri oleh Sukadiono dan Eri. Sebelumnya, dia tak tahu menahu soal kedatangan mereka berdua.
“Salah satu calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi datang dan menyampaikan visi misinya,” katanya.
Dia menyayangkan kehadiran salah satu panelis debat Pilwali Surabaya, Sukadiono yang satu forum dengan salah satu paslon. Apa yang dikatakan oleh Amiq juga diamini oleh peserta undangan lainnya.
Pria yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan jika Sukadiono yang merupakan Rektor UMS telah ditunjuk sebagai salah satu panelis dalam debat Paslon Pilwali Surabaya.
“Sangat jelas bahwa Pak Sukadiono merupakan salah satu Panelis dalam debat Pilwali, dan beliau sudah menandatangani pakta integritas netralitas sebagai Panelis. Kehadirannya ini jelas mencederai proses demokrasi Pilwali Surabaya,” ujarnya.
“Tentu ada kode etik yang harus diperhatikan dalam setiap pelaksanaan Pilkada. Saya rasa semuanya paham bahwa Panelis harus netral. Namun saya menyesalkan bahwa kehadiran Pak Sukadiono selaku salah satu Panelis dalam debat Pilkada justru menunjukan ketidak netralannya,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, Mahsun Djayadi, membenarkan adanya kegiatan silaturahim dan koordinasi internal yang telah berlangsung. Akan tetapi, dia tidak tahu menahu jika ada salah satu calon Wali Kota yang juga ikut datang.
“PDM Surabaya akan klarifikasi dan ini masih dirapatkan,” katanya.
Sedangkan Sukadiono hingga berita ini diunggah, dia belum mengangkat telepon. Selain itu, chat via WhatsApp yang dikirimkan redaksi juga belum mendapat balasan. (*)
Editor : Redaksi