Ketua Golkar Jawa Timur M. Sarmuji usai membuka Audisi Stand up Comedy di Kediri (Foto:IN/Ist)

INFOnews.id | Kediri – Dua orang komika asal Semarang datang khusus untuk unjuk kebolehan di audisi stand up comedy yang digelar di Kantor DPD Golkar di Jalan Super Semar, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (1/11/2020), malam.

Kedua peserta komika itu adalah Ireneus Pramantya Kusuma dan M Erick Santoso Juari. Keseriusannya dibuktikan sejak pagi telah berada di "Kota Tahu" tersebut.

Ketua panitia lomba tingkat Provinsi Jatim Fajar “Beno” Ridwan Hisjam mengatakan, harusnya pendaftaran sudah ditutup pada Minggu pagi. N

Namun, karena dua peserta itu datang dari jauh, yakni Semarang, sengaja diberikan kesempatan untuk mendaftar dan ikut audisi.

"Karena, mereka datang dari jauh, dari Semarang maka kami (panitia) memberikan toleransi," kata Fajar kepada wartawan. 

Dengan penuh semangat "petarung" komika itu pun harus ikut berkompetisi untuk bisa lolos menyisihkan peserta lainnya.

"Soal dia lolos atau tidak dalam audisi ini, kami menyerahkan sepenuhnya kepada dewan juri. Dan, juri ingin fair di kompetisi ini,” lanjutnya. 

Di kompetisi stand up comedy seri lV atau gelaran terakhir di Kediri diikuti 14 orang peserta. Sedangkan di grand final kuotanya maksimal hanya 10 orang. Jadi persaingan memang cukup ketat.

Sebelumnya, audisi berlangsung di Surabaya, Malang dan Jember. Pada gelaran seri ke lV malam ini, panitia mencatat peserta datang dari Blitar ada 1 orang, Lamongan 1, Tulungagung 1, Semarang 2 dan selebihnya dari Kota dan Kabupaten Kediri.

Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji mengatakan dari empat kota penyelenggara audisi tersebut, ternyata peminatnya cukup besar.

"Kita mendapat gambaran ternyata peminatnya cukup besar, ini sekaligus menunjukkan bahwa Golkar sudah bisa memberikan wadah dan keinginan khususnya bagi penggiat stand up comedy di Jawa Timur," kata Sarmuji.

Kedepan diharapkan, stand up comedy menjadi semakin meriah dan banyak lahir komedian yang berkualitas, dan menghasilkan guyonan yang bisa memotret kondisi sosial, serta menjadi kritik tanpa menyakiti perasaan orang lain. Menurutnya, itu sesuatu yang sangat penting karena sarkasme telah sampai ke media sosial.

"Kalau stand up comedy ini bisa berkembang, kita berharap sarkasme itu menjadi lebih halus meskipun kita tidak sependapat dengan pendapat seseorang, yang bisa disampaikan melalui kritik. Dan, bagi anak-anak muda ini suatu sarana untuk mengembangkan bakat mereka," tutup Sarmuji. (*)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru