Tiga Partai Tawarkan Visi Misi KIB untuk Indonesia Lebih Baik
INFOnews.id | Surabaya - Tiga partai politik, PAN, Golkar dan PPP Jawa Timur membuka peluang kepada masyarakat dan semua elemen yang diharapkan menjadi masukan di dalam Visi Misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Itu, guna menentukan pemimpin dan arah kebijakan menuju Indonesia Lebih Baik dalam Pilpres 2024, mendatang, itu disampaikan langsung para petinggi ke tiga partai di Jatim kepada wartawan di Hotel Shangri La, Surabaya, Jumat (12/8/2022).
Ketua DPD Partai Golkar Sarmudji menegaskan Visi Misi KIB adalah upaya menjaring dan menampung ide dan gagasan untuk Indonesia lebih baik. Ide dan gagasan ditampung dari semua elemen masyarakat, yang kemudian ditawarkan kepada bakal calon presiden yang akan maju ke Pilpres 2024.
"Visi Misi ini didedikasikan untuk rakyat, sifatnya terbuka dan bisa dinilai oleh rakyat, untuk menuju Indonesia yang lebih baik," kata Sarmudji.
Disebutkan, bukan menonjolkan perseorangan termasuk elektabilitas seperti lazimnya saat mendekati kontestasi pilpres. Visi Misi yang diusung ke tiga partai ini akan dimintakan masukan atau usulan dari akademisi dan elemen rakyat lainnya. Kemudian jika sudah bulat ditawarkan dan bisa kolaborasi dengan visi misi calon presiden yang akan maju di pilpres.
"Disini yang ditonjolkan menjaring ide dan gagasan, tentu untuk Indonesia lebih baik. Siapapun nanti yang akan maju di pemilihan (pilpres) bisa disodorkan platform (visi misi) ini untuk membangun Indonesia lebih baik," terangnya.
Bersama dua partai lainnya (PAN dan PPP), pihaknya mengaku bangga bisa meluncurkan program perdana, yang selanjutnya diharapkan menjadi tradisi baru bagi rakyat untuk terlibat langsung di dalam menuangkan pemikiran dan gagasan untuk negara.
"Kami dengan bangga bisa menawarkan perdana, ini sebagai tradisi baru agar rakyat ikut terlibat di dalam memberikan gagasan arah untuk negara ini lebih baik," terangnya.
Mundjidah Wahab Ketua PPP Jatim menambahkan Visi Misi KIB dilakukan tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga akan diterapkan sampai ke bawah, kabupaten/kota hingga ke desa.
"Koalisi Indonesia Bersatu ini sangat tepat, mewakili partai yang ada. Golkar partai Nasionalis, yang religius ada PAN dan PPP. Ini, kita terapkan tidak hanya di pusat atau provinsi tetapi juga sampai ke bawah, ke daerah, ke desa desa apalagi mengajak elemen masyarakat untuk menata negara, ini sangat luar biasa untuk menuju Indonesia lebih maju," urai Mundjidah.
Sebelumnya, Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig menuturkan KIB dengan konsep visi misinya ditegaskan tidak berbasis pada figur. Tetapi merupakan gagasan yang terjaring dengan melibatkan masukan-masukan dari elemen masyarakat, termasuk para akademisi.
"Visi Misi KIB tidak berbasis pada figur, tetapi lahir dari gagasan yang kemudian ditawarkan ke sosok calon yang akan maju di Pilpres," terangnya.
Soal dead line penjaringan masukan untuk visi misi, Sarmudji menyebut, akan ditentukan, dan jika dirasa cukup, batas waktunya akan ditentukan.
Sementara, menjawab pertanyaan kalau rakyat selama ini masih mengacu pada figur dan elektabilitas yang diluncurkan lembaga survei, pihaknya tidak menampik. Namun, Visi Misi KIB tetap ditawarkan sebagai alternatif dan ajakan bahwa rakyat harus dilibatkan di dalam menentukan pilihan untuk calon pemimpinnya.
"Kita perlu ketahui, semakin tinggi peradaban, semakin cerdas juga rakyat dalam menentukan pilihan," kata Sarmudji.
Menambahi itu, Rizki menyebut pihaknya tidak patah arang, tetap akan menyampaikan Visi Misi KIB, sebagai alternatif pilihan.
"Dengan kondisi ini tidak boleh patah arang, tetap akan menyampaikannya (Visi Misi KIB), dan media harus turut mendukung gagasan ini," timpalnya.
Untuk diketahui, sebagai wujud kebersamaan ketiga partai dalam bingkai KIB ini, bareng saat mendaftarkan partainya sebagai peserta Pemilu 2024, ke KPU RI di Jakarta, Rabu (10/8/2022), lalu.
Saat itu, ke tiga ketua partai berpose bersama, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa di KPU RI di Jakarta. (inf/tji/red)
Editor : Tudji Martudji