Mancing Bareng Cara Bupati Bantul Lepas Jenuh
INFONews.id l Bantul - Ditengah padatnya agenda pemerintahan yang harus dijalani dan tak mengenal hari libur, Bupati Bantul masih menyempatkan waktu untuk berekreasi sambil menyalurkan hobi serta melihat kondisi ekonomi masyarakat disaat kegiatan perekonomian mulai dibuka kembali pasca tiga bulan kegiatan ekonomi masyarakat nyaris lumpuh akibat pandemi COVID-19.
Bersama dengan jurnalis yang biasa meliput Bantul dan anggota DPRD Bantul melepas kejenuhan bekerja dengan mancing bareng di Sekolah Lapangan Mina Tegalijo, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Sabtu (4/7).
1. Sejak kecil sudah suka mancing di sungai tak jauh dari rumah
Bersama dengan jurnalis, anggota DPRD Bantul dari PPP, orang nomor satu di Bumi Projotamansari tak canggung untuk memancing ikan di kolam. Apalagi saat usia muda sering mancing di sungai yang tak jauh dari rumahnya.
"Wah kalau di kolam seperti ini saya bisa dapat banyak. Mudah mancingnya," kata Suharsono sambil menunjukkan hasil pancingan berupa ikan nila berwarna merah.
Ditengah pandemi COVID-19 seperti saat ini kolam pemancingan sangat sepi pemancing dan pasokan ikan dari kolam-kolam ikan milik peternak ikan di Bantul juga berkurang karena memang permintaan masyarakat juga berkurang.
"Pasar saja buka hanya setengah hari, masyarakat dihimbau agar tetap di rumah dan jika membeli kebutuhan hidup bisa membeli lewat daring. Nah bagi peternak ikan yang belum punya jaringan penjualan daring tentunya tak bisa berbuat banyak,"ucapnya.
2. Dibukanya obyek wisata, pasar, restoran diharapkan ekonomi masyarakat kembali bergeliat.
Dengan mulai dibukanya obyek wisata, pasar juga buka dari pagi sampai sore, restoran juga buka diharapkan para peternak ikan ini mulai bergeliat kembali. Apalagi jika kolam juga dilengkapi dengan rumah makan tentunya bisa mendatangkan tamu dan ikannya laku.
"Harapan saya, masyarakat Bantul membeli ikan dari para peternak ikan ini, atau ke pasar-pasar agar peternak ikan ini ekonominya bergeliat dan tentunya ikannya segar bukan ikan yang diawetkan dalam es," ungkap pensiunan perwira menengah Polda Banten ini.
Bupati yang juga punya hobi kuliner inipun kembali mengajak jurnalis untuk nantinya berkeliling mencicipi kuliner di Bantul agar nantinya setelah mencicipi kuliner bisa dipromosikan ke media masing-masing untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat Bantul.
"Kalau saya ikut mancing seperti ini selain menyalurkan hobi, menghilangkan kejenuhan bekerja, saya juga tahu permasalahan masyarakat terutama peternak ikan dan nantinya bisa dipikirkan oleh Pemkab Bantul untuk membantu kesulitan yang dialami oleh peternak ikan," ungkapnya.
3. Sejak COVID-19 melanda penjualan ikan turun drastis bahkan hanya laku 50 kilogram sebulannya
Sementara Ketua Sekolah Lapangan Mina Tegalijo, Anwar Ariyanto mengatakan sebelum pandemik COVID-19 melanda Yogyakarta dalam satu bulannya mampu menjual ikan mulai dari nila, bawal hingga lele hingga ratusan kilo dalam satu bulan. Namun saat pandemik COVID-19 penjualan turun drastis bahkan sebulan hanya laku 30 hingga 50 kilogram.
"Sebelum pandemik COVID-19, pedagang ikan yang mengambil ikan dari Sekolah Lapangan Mina Tegalijo hampir 7 pedagang setiap bulannya. Namun saat COVID-19 hanya 1 atau 2 pedagang yang masih mengambil dagangan ikan," ucapnya.
"Ya agar ikan tetap laku, kita terpaksa menjual lebih murah dari para pedagang dan kondisi ikan sudah dalam kondisi bersih dan siap dimasak," katanya lagi.
Anwar berharap dengan mulai adanya pelonggaran kegiatan ekonomi warga, pasar buka sampai sore, restoran mulai buka permintaan ikan akan kembali meningkat dan kembali normal seperti sebelum COVID-19.
"Stok ikan yang siap konsumsi sangat banyak, semoga saja ekonomi kembali pulih dan permintaan ikan air tawar kembali normal," terangnya. (hdw/red)
Editor : Tudji Martudji