Keseruan Anak Yatim Saat Ngabuburit Maritim di Surabaya North Quay

Reporter : Edy
Anak-anak peserta Pelindo Berbagi Ramadhan mendengarkan kisah Nuzulul Quran saat ngabuburit di Surabaya North Quay, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (25/3)

SURABAYA, INFONews.ID - Pelindo Marine (BUMN Pelindo Group) mengajak anak yatim piatu Panti Pesantren Muhammadiyah KH. Mas Mansyur II, Surabaya, mengikuti kisah Nuzulul Quran di Surabaya North Quay, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (25/3). Kisah peristiwa turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW tersebut diceritakan dengan jenaka oleh pencerita boneka ventriloquist dan pesulap, Trianto atau yang biasa dikenal dengan Kak Tri Boneka.

“Pelindo Marine senang sekali setiap tahun bisa mengajak adik-adik yatim piatu untuk ngabuburit maritim sembari menikmati suasana matahari terbenam di Selat Madura," ujar kata Direktur Utama Pelindo Marine Warsilan disela-sela acara. Ia menambahkan tak hanya anak yatim piatu, pihaknya juga mengajak bergabung anak-anak Kampung Seng Tangguh, Surabaya, yang merupakan binaan Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) Pelindo Marine. Menurutnya, makna dan pelajaran moral dari peringatan Nuzulul Quran pun, disampaikan secara menghibur oleh pencerita boneka.

Baca juga: Pelindo Marine Tebar Harapan dan Jaga Warisan di Panti Asuhan Berusia 107 Tahun

Pada kesempatan tersebut, Pelindo Marine sekaligus menyampaikan dana bantuan untuk kebutuhan pendidikan adik-adik di panti pesantren dalam rangka "Pelindo Berbagi Ramadan". Untuk diketahui, pendidikan merupakan salah satu prioritas Program TJSL yang diarahkan oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia. Dalam kesempatan tersebut para peserta pun berkesempatan tak hanya mendapatkan pendidikan agama, tapi juga edukasi maritim sekaligus dari para pegawai Pelindo Marine yang mendampingi dan menjelaskan tentang aktivitas kepelabuhanan. "Mereka tadi melihat langsung operasional penundaan kapal sandar yang dilakukan Pelindo Marine, hingga proses bongkar muat di lapangan penumpukkan peti kemas, dan partisipasi pegawai pada Program TJSL ini memang merupakan bagian dari inisiatif Employee Social Rseponsibility (ESR),” imbuh Warsilan.

Baca juga: 2 Tahun Merger Pelindo, Layanan Marine Makin Terstandarisasi

Sementara itu, Kepala Panti Pesantren Muhammadiyah KH. Mas Mansyur II, Ustadz Fahad, menyampaika apresiasi bagi Pelindo Marine. Menurutnya, perhatian Pelindo Marine sangat berarti, karena panti asuhan dan pesantren yang dipimpinnya belum lama didirikan. “Santri dan santriwati kami berasal dari berbagai daerah. Dan ternyata tidak sedikit yang belum pernah datang ke pelabuhan, padahal Indonesia negeri maritim," ujar Ustadz Fahad. Menurutnya kesempatan yang diberikan oleh Pelindo Marine sangat menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, sebagai pengasuh ponpes, ia juga mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran tentang cara menarik fokus anak dalam belajar dengan Kak Tri Boneka dan pegiat Sirolan (Sinau Karo Dolan) di Kampung Seng Tangguh, yang merupakan binaan Pelindo Marine.

Baca juga: Pelindo Marines Kembangkan Pengangkutan Bioenergi Ramah Lingkungan

Pegiat Sirolan Kampung Seng Tangguh, Rika Rachman mengaku senang bisa datang dengan mengajak belasan anak-anak Kampung Seng. Untuk diketahui Kampung Seng sendiri merupakan salah satu sudut pemukiman padat penduduk yang berada tak jauh dari kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. “Surabaya North Quay ini kan ruang publik untuk menikmati suasana laut yang tak jauh dari tempat tinggal kami. Namun ternyata juga ada anak-anak warga Kampung Seng Tangguh yang belum pernah ke sini," ujar Rika Rachman. Menurutnya biasanya anak-anak mengikuti Sirolan di lantai 2 pos RT yang baru saja direnovasi Pelindo Marine. Namun pada kesempatan sore itu berbeda, Kegiatan Sirolan pun menjadi spesial, karena diajak melihat langsung ragam aktivitas dan profesi di pelabuhan. Semoga dengan melihat langsung aktivitas disini bisa menginspirasi mereka,” tutup Rika Rachman.(YAN)

Editor : Alim Kusuma

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru