INFOnews.id | Surabaya - Deklarasi pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Abdullah Muhaimin Iskandar yang dihadiri langsung Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan struktur NasDem, kepengurusan DPP PKB, para ketua DPW PKB se-Indonesia serta para kiai dan relawan digelar di Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Di pidato sambutannya, Paloh menegaskan 'Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret. “Selamat tinggal politik cebong dan kampret. Selamat tinggal politik pecah belah dan mengadu domba. Selamat datang Politik Kebhinnekaan yang mempersatukan semuanya,” ujar Surya Paloh, disambut gemuruh tepuk tangan ribuan pendukung sambil meneriakkan 'Amin'.
Baca juga: Turun Gunung di Pilgub Jatim, Gus Imin Ancam Pecat Kader Tak Serius Menangkan Luluk-Lukman
Surya Paloh menegaskan, perjalanan partainya penuh rintangan dan liku panjang. Berbagai macam cobaan dan godaan bahkan adu domba dan ancaman untuk pecah belah, dihadapi untuk menentukan Capres Anies Baswedan, juga saat menunjuk Cawapres Muhaimin.
“Dengan berbagai referensi perjalanan politik yang saya alami, saya melihat, saya mengendus, memikir dan mengkajinya apa yang paling tepat untuk Indonesia. Seorang wapres yang saya anggap memiliki kelebihan dan saling mengisi. Akhirnya pilihan kami jatuh kepada Bung Muhaimin Iskandar,” tegasnya.
Lanjut Surya Paloh, pemilu adalah ivent 5 tahunan, merupakan sirkulasi kekuasaan dan rakyat memiliki kebebasan sebagai hak untuk memilih calon pemimpin yang baik yang bisa membawa perubahan menjadi lebih baik, sesuai hati nurani.
“Sebagai Ketua Umum Partai NasDem yang mendeklarasikan pertama kalinya Bung Anies Baswedan, saya harap tidak berhenti di pencalonan, tapi menang di akhir pencalonan sebagai calon terpilih yang bisa membawa kebaikan,” tuturnya.
Diakhir sambutan dengan tetap memberikan semangat, pihaknya pasrah atas berhasil atau tidaknya pasangan Anies-Muhaimin untuk memenangkan pemilihan guna menuju perubahan, Indonesia lebih baik.
"Dengan berharap ridho Allah Kita bisa melaksanakan deklarasi hari ini, ini tidak lepas dari Ridho-Nya. Dan, menjadi harapan kita bersama Insya Allah berhasil atau tidak berhasil adalah kehendak Yang Maha Kuasa,” tegasnya.
Baca juga: Dua Kadernya Tidak Dilantik Jadi DPR RI, Ansor Jatim Nilai KPU Lukai Rasa Keadilan
Surya Paloh berharap dan mengaku yakin, optimis bahwa pasangan Amin (Aries-Muhaimin) akan terpilih di Pilpres 2024, dan menuju perubahan lebih baik.
“Insya Allah kita memiliki pemimpin baru ke depan nanti. Kedua pasangan ini kita harapkan akan bisa mengatasi berbagai macam godaan, cobaan, bahkan ancaman,” ucapnya.
Pasangan Anies-Muhaimin dinilai sebagai pasangan yang cocok, disebut sebagai botol dan tutupnya, mereka memiliki kelebihan masing-masing dan saling melengkapi. Anies disebut seorang cendekiawan handal. Muhaimin sosok organisatoris ulung dan memiliki pengalaman.
"Keduanya sama-sama memilik kelebihan dan akan saling melengkapi, ibarat botol dan tutupnya, untuk menuju Indonesia yang lebih baik," tegasnya.
Baca juga: Luluk-Lukman (LUMAN) Janji Wujudkan Jatim Layaknya di Era Majapahit
Kemudian, Muhaimin menceritakan tak bisa menolak saat ditanya Surya Paloh untuk kesiapan dirinya untuk menjadi cawapres. Dia pun mengaku dengan gerak cepat meminta restu partai, para seniornya dan tak lupa kepada para kiai.
Kemudian, dilanjutkan digelar rapat pleno gabungan di Jakarta dan Surabaya. "Jawabannya, mendapat persetujuan untuk maju sebagai cawapres mendampingi Mas Anies," katanya.
Dan, Anies mengaku sejak lama mengenal Muhaimin saat sama-sama kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogjakarta. "Kami sejak lama mengenal Cak Imin, saat sama-sama kuliah di UGM, saya di Ekonomi, Cak Imin di Sospol. Cak Imin aktifis yang ulung, Ketua HMI, pernah menjadi menteri dan saat ini Cawapres," kata Anies.
Selanjutnya, usai prosesi deklarasi dan menyanyikan lagu Padamu Negeri. Kedua pasangan Capres-Cawapres kemudian menyapa sambil melambaikan tangan kepada pengguna Jalan Tunjungan. Mereka naik di lantai dua, tepatnya di bawah lokasi Bendera Merah Putih, tempat dulu dilakukan penyobekan warna Biru oleh pemuda, Arek arek Surabaya dan Jawa Timur, yang kemudian menjadi Merah Putih. Sejumlah pengunjung pun, mengarahkan ponselnya, mengabadikan pemandangan tersebut, sambil meneriakkan Pak Anies, Gus Imin. (inf/tji/red)
Editor : Tudji Martudji