Tim Pegmas Unair Dorong Perajin Tahu Walik Kediri Modernisasi Bisnis


INPhoto/Pool

INFONews.id I Kediri - Sejak terjadinya Pandemi Covid19, masyarakat Indonesia terdampak baik secara keuangan dan non-keuangan. Meningkatnya pengangguran, kemiskinan serta terbatasnya ruang gerak masyarakat mengakibatkan sirkuls ekonomi yang tidak berjalan dengan baik.

Tidak terkecuali bagi Masyarakat Dusun Demangan Desa Setonrejo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri. Mereka juga menghadapi dampak negatif dari adanya pandemi, dimana berkurangnya pendapatan mereka.

Oleh karena itu, Tim pengabdian Masyarakat Unair yang di wakili oleh Dr. Sri Herianingrum, SE., M.Si mengadakan kegiatan pelatihan dalam pengelolaan usaha untuk membuat kreasi produk makanan agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid19 ini.

"Kreasi Produk makanan yang bahan baku utamanya dapat dengan mudah dan melimpah di Desa Setonrejo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri," kata Sri Herianingrum.

Sri menjelaskan, Kediri yang dikenal dengan produk Tahu nya dapat di kreasikan menjadi Produk Tahu Walik yang memilliki nilai jual lebih. Masyarakat diajarkan cara membuat tahu walik. Produk ini dapat diproduksi secara manual oleh beberapa warga desa dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

"Namun, kemampuan mereka dalam memproduksi masih terbatas. Sehingga dalam pengemasan serta pemasaran belum tergarap dengan baik. Potensi tersebut belum tergarap dengan baik oleh masyarakat. Selain diajarkan untuk membuat Tahu Walik, masyarakat juga diberi pelatihan untuk pengemasan dan pemasaran untuk meningkatkan tingkat penjualan dari Produk tahu Walik tersebut," terangnya.

Kegiatan yang dilakukan 29 Agustus 2021 bertempat di balai desa Desa Setonrejo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri ini dihadiri perwakilan warga untuk mendapatkan pelatihan pengolahan, pengemasan dan pemasaran Produk Tahu Walik. Peserta diajarkan bagaimana cara membuat produk Tahu walik dengan cara yang lebih modern oleh Ibu Susilowati dengan memanfaatkan teknologi yang lebih baik.

Kemudian untuk materi proses packing produk di sampaikan oleh Lutfi. Lutfi menjelaskan, bahwa dalam pengemasan produk dapat meningkatkan tingkat penjualan apabila dikemas dengan baik. Lutfi juga mengajarkan kepada peserta untuk dapat mengambil foto yang baik untuk menampilkan produk tahu walik agar dapat menarik perhatian calon pembeli.

Kemudian materi dilanjutkan terkait pemasaran secara digital yang di sampaikan oleh Irham Zaki. Dimana peserta dikenalkan beberapa platfrom digital untuk memasarkan produk tahu walik tersebut. Selain di kenalkan platfrom digital tersebut, peserta juga diberi pelatihan untuk mulai menjual produk di beberapa platfrom tersebut.

Selain diberikan pelatihan untuk membuat tahu walik, masyarakat juga diajarkan untuk membuat Brownies Pisang dengan memanfaatkan hasil bumi desa yang melimpah.

Adanya kegiatan ini, masayarakat desa sangat terbantu untuk meningkatkan pendapatan mereka. Peserta yang merupakan masyarakat , terutama pemuda desa, mereka berjanji akan mempraktekkan bila mereka berbisnis, dan sebagai tahap kelanjutan pengabdian masyarakat ini.

Para pemuda akan berusaha mempraktekkan menjual produk tahu walik dan brownis pisang. Di akhir acara, Sri herianingrum, SE., M.Si menyampaikan keberadaan Unair, memotivasi para santri untuk sungguh-sungguh dalam belajar, dan kelak mendaftar kuliah di Universitas Airlangga.

Selain itu, sebelum berakhir acara, tim pengabdian memberikan kusioner kepada peserta untuk mengukur sejauh mana pemahaman dari para peserta.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa umumnya para peserta sudah dapat memahami materi yang diberikan, para peserta merasa senang dan puas dengan adanya kegiatan pengabdian Masyarakat ini. Mereka menyampaikan bahwa hasil pelatihan ini akan dikerjakan dalam praktek bisnis.

Editor : Alim Kusuma

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru