Tudingan Pencurian Solar Milik Pertamina, Ini Penjelasan Kuasa Hukum


Kapal MT Putra Harapan (Foto: IN/ist)

INFOnews.id | Surabaya - Seminggu terakhir, berita tentang aksi pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar milik PT Pertamina di perairan Tuban, Jawa Timur ramai menghiasi pemberitaan berbagai media online.

Tentang itu, PT Pelayaran Hub Maritim Indonesia (Hubmar) memberikan penegasan tidak ada sangkut-pautnya dengan tudingan pencurian BBM jenis solar milik Pertamina di perairan Tuban. Perusahaan ini menampik dikaitkan dengan tindak kejahatan tersebut.

Baca juga: Gus Sadad: Gerindra Optimis Akan Menangi Pilkada di Sejumlah Kabupaten Kota di Jatim

Dikatakan, Kapal MT Putra Harapan telah disalahgunakan oleh oknum nakhoda kapal.

Dari sejumlah dokumen di Kementerian Perhubungan maupun company profile, Kapal MT Putra Harapan memang tercatat milik PT Hubmar. Dari sekelumit informasi itulah, isu terkait aksi pencurian solar Pertamina diarahkan ke perusahaan pemilik kapal.

“Padahal, kapal itu telah disalahgunakan oknum nakhodanya, kerjasama dengan sindikat melakukan aksi pencurian. Perusahaan tidak tahu apa-apa,” kata pengacara PT Hubmar, M Muzayin kepada awak media, Sabtu (20/3/2021).

Menanggapi itu, Muzayin menyayangkan maraknya pemberitaan yang mengkaitkan aksi pelaku pencurian menggunakan kapal MT Putra Harapan dengan Anggota DPR RI Rahmat Muhajirin.

"Isu itu dilebarkan hanya berdasar informasi bahwa legislator Partai Gerindra itu pernah menduduki jabatan di PT Hubmar," ucap Muzayyin.

Baca juga: Naik Dua Kali Lipat, Perolehan Suara Gerindra Kota Surabaya 

“Jadi kasusnya sudah melebar jauh dari fakta. Pencurian itu dilakukan pelaku yang tidak ada kaitannya dengan PT Hubmar. Apalagi dengan Pak Rahmat (Muhajirin) yang sudah mundur dari perusahaan itu sebelum beliau menjadi anggota DPR,” terangnya.

Dia menyebut, melebarnya informasi yang sudah jauh dari fakta terkait kasus pencurian, pencatutan nama Rahmat Muhajirin terindikasi sarat kepentingan politik.

"Isu itu dihembuskan beriringan dengan memanasnya kursi calon Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, sepeninggal Soepriyatno," lanjut dia.

Setelah duduk di kursi DPR, apalagi sebagai Anggota Komisi III yang strategis, popularitas Rahmat kian melejit. Namanya melejit di bursa kandidat Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur sejak Januari 2021 lalu. 

Baca juga: Caleg Gerindra BHS, CHP, YBW Melenggang, Siap Layani Masyarakat

Meroketnya nama Rahmat di bursa kandidat Ketua Gerindra Jatim membengkitkan perseteruan lama dengan rival politiknya di Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. BHS, -sapaannya- masih memiliki basis pendukung kuat di akar rumput yang mendukungnya maju sebagai calon Ketua DPD. Rivalitas politik kedua politisi Gerindar itu meruncing sejak Pemilu Legislatif 2019 lalu. 

Rahmat Muhajirin keluar sebagai pemenang dalam persaingan merebut satu-satunya caleg partai pimpinan Prabowo Subianto dari Dapil I Jatim (Surabaya-Sidoarjo) yang lolos ke Senayan.

Rahmat mengungguli BHS yang berstatus caleg incumbent dengan perolehan 86.274 berbanding 52.451 suara. BHS sempat melayangkan gugatan sengketa hasil Pileg 2019 ke Mahkamah Konsititusi (MK), namun kandas. (tji/red)

Editor : Redaksi

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru