Mengarah ke SARA, Tim Gabungan Tertibkan APK Pilur Srigading


Pembersihan spanduk bernuansa SARA (Foto:IN/daru)

INFOnews.id | Bantul - Pasca penurunan alat peraga kampanye (APK) pemilihan lurah di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul yang mengarah ke SARA tak membuat tim sukses salah satu calon lurah ciut nyalinya namun justru kembali memasang APK pilur yang kembali mengarah ketindakan SARA.

Dari pantauan di lapangan beberapa APK pilur berupa spanduk yang mengarah SARA bertuliskan "Lestarikan Tradisi Tolak Wahabi", "Opo Ra Krasa Nik Ganti Lurah Maheso Syuro Atep Sirno", "Ganti Lurah Podo War Ganti Akidah". Masih banyak APK pilur berupa spanduk yang tulisannya mengarah ke SARA,

Baca juga: Angin Kencang Terjang Bantul, Satu Orang Meninggal Dunia

Panitia Pemilihan Desa (PPD), Kalurahan Srigading, Sumarjono menegaskan penurunan APK pikir berupa spanduk yang mengarah ke SARA dipastikan akan diturunkan kembali oleh PPD bersama dengan aparat Polsek Sanden dan petugas Babinsa dari Koramil Sanden serta Linmas.

"Hari ini akan kita akan turunkan kembali APK pilur berupa spanduk yang mengarah ke SARA. Apalagi dalam pemasangan APK pilur juga menyalahi aturan yang ada," katanya ditemui di Balai Kalurahan Srigading, Senin (21/12/2020).

"Tak hanya APK pilur berupa spanduk yang mengarah ke SARA namun APK dari calon lurah yang pemasangan menyalahi aturan juga ditertibkan," tambahnya.

Mantan Carik Kalurahan Srigading ini juga mengatakan selama masa kampanye pilur yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 21-23 Desember 2020 dari tiga calon lurah tidak ada yang mengajukan jadwal untuk kampanye tatap muka.

Padahal pemberitahuan kampanye tatap muka kepada PPD harus diajukan dua hari sebelum kegiatan kampanye tatap muka.

"Kalau sampai hari ini tidak ada calon lurah yang mengajukan pemberitahuan rencana kampanye tatap muka maka dipastikan tidak ada kampanye tatap muka selama masa kampanye," terangnya.

Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi dan 3T Ditingkatkan

Lebih jauh Sumarjono mengatakan pilur Kalurahan Srigading akan diikuti oleh 7.610 pemilih di 20 padukuhan dengan 22 TPS. Petugas KPPS sendiri ada yang masih menggunakan petugas KPPS saat pilkada namun juga ada yang semuanya baru.

"Tapi untuk petugas KPPS tidak ada rapid tes. Untuk pemilih dan petugas di TPS tetap akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti saat pelaksanaan pilkada yang lalu," ungkapnya.

Terpisah, Kapolsek Sanden, AKP Tukirin mengatakan tim gabungan dari Polsek Sanden, Koramil Sanden, Posal Samas dan PPD Kalurahan Srigading akan membersihkan APK pilur yang mengarah ke kampanye hitam ataupun yang mengarah ke SARA dengan tujuan agar masyarakat tidak resah dan pilur berlangsung aman, damai dan lancar.

"Wong Pilkada saja berlangsung dengan aman dan damai, kenapa pilur harus berlangsung tegang. Ini pesta demokrasi harus berlangsung dengan gembira dan damai," ungkapnya. 

Baca juga: Wildan Nafis Pimpin PAN Bantul Hingga 2026

Kapolsek menegaskan tidak ada tebang pilih dalam penertiban APK pilur. Semua APK pilur dari calon lurah yang melanggar aturan akan ditertibkan sesuai dengan aturan yang ada.

"Semua APK pilur yang melanggar aturan kita tertibkan agar pilur berlangsung dengan aman tertib dan damai," terangnya. 

Sementara, calon lurah Srigading nomor urut 3, Prabowo Sugondo mengaku tak mempermasalahkan jika ada APK pilur miliknya ditertibkan karena melanggar aturan yang ada. Namun Bowo panggilan akrab Prabowo Sugondo mengaku tidak ada APK pilur yang isinya kampanye hitam bahkan mengandung sara.

"Saya sudah pesan kepada tim sukses saya jika memasang APK pilur tulisannya harus santun dan tidak melanggar aturan yang ada. Jika ada APK pilur yang kita pasang melanggar silahkan ditertibkan," tegasnya. (dar)

Editor : Redaksi

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru