Idham Samawi: Ideologi Komunis Tak Akan Mati


Anggota MPR RI, HM Idham Samawi disela Sosialisasi 4 Pilar (Foto:IN/daru)

INFONews.id | Yogyakarta - Jelang peringatan G30S-PKI, 30 September, anggota MPR RI, HM Idham Samawi mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya penyebaran ideologi komunis karena namanya ideologi tidak mungkin akan mati.

"Secara gerakan nyata memang tidak kelihatan penyebaran ideologi komunis dibandingkan gerakan khilafah yang ingin mengganti Pancasila. Ideologi komunis tetap ada di Indonesia namun semakin melemah," kata Idham Samawi di acara Sosialisasi 4 Pilar di Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (27/9/2020).

Ideologi komunis yang ada didunia saat ini juga semakin melemah bahkan Tiongkok yang masih menganut paham komunis saat ini sistem ekonomi yang digunakan sangat liberal.

"Paham komunis sudah tidak laku lagi dengan perkembangan jaman. Apalagi di Indonesia jelas sudah dilarang oleh pemerintah," ungkapnya.

Adanya pihak-pihak yang kembali menggemborkan adanya gerakan komunis di Indonesia yang bangkit kembali kata Politisi PDI Perjuangan ini hanyalah ingin mencari panggung untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dan ingin maju menjadi presiden tahun 2024 yang akan datang.

"Ya itu yang teriak-teriak komunis, PKI kembali bangkit hanya mencari panggung politik saja," ujarnya.

Bahkan, mantan Bupati Bantul dua periode itu mengatakan apa yang dikatakan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo terkait dirinya lengser dari jabatan Panglima TNI karena mengusulkan film G30S-PKI kembali diputar namun kemudian pernyataan dibantah sendiri sesuatu yang sangat memalukan.

"Kalau ada kebangkitan PKI sejak tahun 2008 maka ketika menjadi Panglima TNI kok tidak melakukan tindakan untuk mencegah bahkan menangkap dan memproses hukum bekerjasama dengan Polri. Ini kan sangat menyedihkan," tegasnya.

Lebih jauh Idham Samawi menyatakan gerakan yang saat ini jelas-jelas ingin mengganti Pancasila justru sangat masif gerakannya dan sebagian besar orang-orangnya dari agama tertentu di Indonesia. Beruntung pemerintah langsung melarang keberadaan ormas tersebut di Indonesia.

"Baik ideologi kanan, kiri yang tidak sesuai dengan pancasila masyarakat harus berani melawannya salah satunya dengan kegiatan sosialisasi 4 pilar oleh anggota MPR sekaligus anggota DPR RI. PDI Perjuangan sendiri terus mendorong agar pelajaran Pancasila itu terus diberikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi," terangnya.‎ (dar)

Editor : Redaksi

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru