Infonews.id | Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik 60 orang pejabat administrator atau eselon lll, dan pengawas atau eselon lV dilingkungan Dinas Pendidikan Jatim.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, baik Gubernur dan semua yang dilantik mengenakan masker dan berdiri berjarak, sesuai ketentuan Distancing dari Gugur Tugas Covid-19.
Baca juga: Bambang Pacul: Pendidikan Politik Jadi Syarat Mutlak Demokrasi Ideal
Dalam amanatnya di depan pejabat pengendali pendidikan itu, Gubernur Khofifah mengingatkan yang harus diterapkan yakni pendekatan terhadap yang berideologi lain, setelah itu baru penindakan.
"Ini perlu kami sampaikan mengingat dalam kurun waktu mereka belajar dirumah, dengan sistem online, siswa siswi kita sangat dekat dengan medsos," kata Khofifah.
Gubernur perempuan itu juga sempat melontarkan kekhawatirannya jika pelajar terpengaruh akibat interaksi virtual kemudian terbawa jadi sikap dan tindakan yang menyimpang.
"Kami sangat khawatir mereka terpengaruh dari interaksi secara virtual yang menjadikan mereka kemudian melahirkan sikap dan tindakan yang tidak kita inginkan," ucapnya.
Sepanjang mereka masih bisa diajak berkomunikasi, lanjut Khofifah, maka masih ada toleransi. Khofifah kemudian berpesan pejabat di lingkungan pendidikan di Jatim, khususnya yang baru dilantik itu bisa menegakkan aturan dengan bijaksana.
Baca juga: BRI Surabaya BO Diponegoro Serahkan Gerobak BRILiaN dan Salurkan Zakat Paket Pendidikan YBM BRILiaN
"Harus saya tegaskan tidak kepada pejabat lain, melainkan pejabat yang baru dilantik ini, yaitu pejabat Dinas Pendidikan di Jatim. Saya ingin pastikan bahwa ini bisa saudara tegakkan,” tegas mantan Menteri Sosial RI itu.
Dirinya juga ingin tahu hitungan yang tepat, sebenarnya berapa banyak yang harus dikeluarkan siswa siswi guna membeli paket data ketika pendidikan dilakukan secara online.
Di kesempatan itu, Khofifah juga berterima kepada mereka yang memberikan peluang kepada anak-anak untuk tetap belajar dalam suasana yang tetap menarik.
Lembaga-lembaga memberikan ruang bagi anak-anak untuk terus belajar, guru-guru terus bisa melakukan proses mengajarnya. Tapi juga perlu dilihat ada di antara anak didik yang mungkin tidak ada wifi, atau harus membeli paket data.
Baca juga: Inspirasi Schools Sidoarjo siap Wujudkan Generasi Emas 2045
Karena, SPP SMA SMK sudah digratiskan sangat mungkin kemudian mereka tidak punya kekuatan secara finansial untuk membeli paket data.
Untuk itu, selama Covid-19 belum bisa dihentikan, mereka akan tetap belajar di rumah. Maka selama itu juga tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, harus terus berkomunikasi dengan mereka kalau ada hal yang mungkin menjadi kendala dari proses belajar di rumah.
"Kita juga bersama berdoa supaya proses belajar di rumah tidak mengurangi kualitas, rencana capaian-capaian secara kualitatif tetap harus dilakukan. Untuk itu saudara yang baru dilantik, dalam komando Kepala Dinas Pendidikan," pungkasnya.[]
Editor : Tudji Martudji