Truk yang menunggu proses pembongkaran di Pelabuhan DABN Probolinggo (IN/PHOTO: IST)

PROBOLINGGO, iNFONews.ID - Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) Probolinggo terus menjadi pembicaraan. Ada yang menyebut, "Jauh Panggang dari Api" itu ditujukan ke operator atau manajemen pengelola, tidak profesional.

Misal, terkait kegiatan bongkar pupuk dari KM Maritim Trans di Pelabuhan DABN, PT Pupuk Sriwijaya Palembang sebanyak 2.900 MT yang makin hari mengalami penurunan kecepatan bongkaran, hingga di hari ketiga. Artinya, masih banyak persoalan belum dibenahi.

Manajemen perusahaan BUMD milik Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dinilai tidak menjalankan tugas secara prosedural. Meski hal itu ditepis oleh tim ahli PT DABN, Ferry Agust Satriyo. 

Ferry Agust Satriyo disebut memberikan bantahan terkait tudingan minor. Bahkan, menegaskan bahwa pemberitaan yang menyangkut kegiatan DABN, dinilai tidak obyektif. Namun, kenyataan di lapangan masih sama dengan sebelumnya. Bahkan, ada pihak yang mengaku jadi korban kebijakan sepihak, mereka orang kecil atau buruh TKBM, merasa dipermainkan.

"Sebenarnya berita-berita selama ini dari luar yang agak menyudutkan terhadap DABN, itu tidak benar. Saat ini DABN memang sedang melaksanakan pembenahan manajemen dan efisiensi. Serta peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa dan masyarakat yang terkait dengan pelabuhan DABN," ucap Ferry Agust.

Juga disampaikan, bahwa untuk kunjungan kapal juga tidak ada masalah tetap seperti biasanya.

"Kalau ada pihak-pihak yang kurang puas itu hal yang biasa dalam bisnis, silahkan untuk berkoordinasi langsung dengan pihak DABN, agar sama-sama tidak dirugikan," lanjut Ferry yang disampaikan kepada titikomapost.com lewat WhatsApp.

"Ketemu saja biar saya jelaskan lewat berita," tegas dia.

Terkait itu, Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Probolinggo, M. Jufri saat dikonfirmasi mengatakan, pekerjaan yang diberikan oleh DABN dikerjakan dengan baik oleh anggotanya.

Meski ada beberapa poin aturan main terkait hak buruh masih digantung oleh pihak DABN. Dan, hingga hari ketiga kerja belum juga diberi kepastian, hanya disampaikan sambil jalan saja atas pekerjaan bongkaran pupuk. Kata dia, guna menjaga kondusifitas pelabuhan Probolinggo.

"Sampai hari ketiga kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman TKBM masih menunggu kejelasan dari beberapa hak mereka yang harus dibayar oleh pihak DABN. Meski dijanjikan sambil jalan kegiatan bongkarannya. Tapi teman-teman menuntut kejelasan itu, dan sudah disampaikan kepada manajemen DABN. Namun, hingga saat ini belum juga clear," ungkap M. Jufri, Rabu (2/10/2024).

Berbagai informasi yang didapat, pekerjaan bongkaran pupuk dari KM Maritim Trans sebanyak 2.900 MT hingga hari ketiga disebut masih tersendat. Karena, truk tanpa bak membuat pekerjaan lebih lama, karena harus ditata agar tidak terhambur saat dipindah ke gudang penumpukan.

Juga untuk buruh bongkar yang ada di gudang, kurang mumpuni karena bukan tenaga TKBM yang mempunyai skill standar.

"Sehingga pembongkaran jadi lambat, imbasnya truk menumpuk di depan gudang meski jarak hanya sekira 1 kilo meter dari dermaga kapal. Itu juga dipengaruhi upah yang minim. Itu merugikan anggota kami yang melakukan kegiatan bongkar di kapal, meski dengan kecepatan kerja yang maksimal," ungkap Jufri, membenarkan informasi yang disampaikan wartawan.

Jufri menambahkan, akibat lambatnya pembongkaran truk di gudang ada penumpukan. Kegiatan Palka 1 di Kapal baru bisa dimulai jam 09:45 WIB, dan kegiatan bongkaran pupuk untuk Palka 2 masih menunggu trucking.

"Kegiatan untuk Palka 2 baru mulai kerja jam 13.20 WIB, karena tidak ada truk. Kalau tenaga kerja sudah siap sebelum jam 08.00 WIB," tegasnya.

Dia juga melampirkan data kegiatan bongkaran pupuk KM Maritim Trans dari hari pertama hingga hari ketiga saat ini sebagai berikut :
Nama Kapal : KM. MARITIM TRANS
Start (SENIN - 30-09-2024 - 08.00.Lt)
Selesai.
Senin, 30-09-2024
1. Mandor GUNTUR   =   90 T ( *2 Jam 5 mnt, Crane Trouble )
2. Mandor BILLY.       = 120 T ( *1 Jam 21 mnt, menunggu truk )
3. Mandor AGUNG     = 100 T ( *1 Jam 10 mnt, menunggu truk & Crane lambat )
4. Mandor SULANDRI= 125 T ( *50 mnt menunggu truk )
Selasa, 01-10-2024
5. Mandor KUSNADI = 115 T ( *30 mnt gerimis, & crane lambat )
6. Mandor BILLY.      = 130 T ( * 1 Jam 5 mnit Pengisian Solar Crane )
*B/L          =  2.900 Ton*
*Actual    =      680 Ton*
*Balance =  2.220 Ton*
Keterangan Tanda * (bintang) :
1. Menunggu truk datang
2. Cuaca Mendung / Gerimis
3. Crane Trobel
4. Lambat Buka Ponton / Palka
5. Truck Trobel Tidak Bisa Stater

Bahkan, mandor-mandor yang sempat ditemui wartawan itu sepakat akan mogok kerja sebelum pekerjaan berakhir jika hak-hak mereka masih digantung oleh DABN.

"Itu karena masih ada tarif yang belum di sepakat seperti :
1. Tarif kesepakatan kompensasi tidak pakai gancu
2. Tarif barang [toeslag] mengganggu 20 %
3. Tarif prestasi

“Kami ditekan dengan prestasi kerja harus mencapai 140 ton per gang per shift melebihi dari kesepakatan yang telah ditentukan 98 ton untuk jenis bag cargo. Bahkan, kalau ada sak bocor kita diancam denda 1 juta,” keluh buruh.

Buruh mengakui, manajemen pelabuhan DABN yang sebelumnya jauh lebih bagus bila dibandingkan dengan manajemen sekarang yang sangat memperhatikan nasib TKBM.

“Ini sangat berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya, sekarang ancor. Kerja kita (TKBM) baik, terbukti kita pernah mendapat penghargaan koperasi terbaik ke-tiga di Jatim,” terang Mandor Guntur. (inf/rgd/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru