Warisan Budaya Nasional Tak Benda Itu Bernama Damar Kurung
GRESIK, iNFONews.ID - Salah satu kerajinan seni yang menjadi warisan budaya nasional adalah Damar Kurung. Damar Kurung merupakan karya kerajinan khas Kota Gresik yang telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Nasional Tak Benda pada tahun 2018.
Tugas kita sebagai warga, masyarakat, dan anak bangsa adalah menjaga warisan budaya nenek moyang agar tidak punah dan dilupakan oleh zaman.
Kris Adji, seorang seniman, budayawan senior, dan tokoh masyarakat asal Gresik, Jawa Timur, menyatakan, bahwa sudah menjadi kewajiban bagi rakyat Indonesia, untuk menjaga seni kearifan lokal budaya Indonesia, seperti Damar Kurung ini.
Damar Kurung berasal dari wayang beber atau wayang kertas pada masa Kerajaan Majapahit. Kemudian, kerajinan ini berkembang pada masa Sunan Prapen atau cucu Sunan Giri. Pada tahun 1980-an, Damar Kurung dikembangkan oleh tokoh budayawan Gresik bernama Mas Mundari.
Damar Kurung adalah sebuah karya seni berupa hiasan lampu atau lampion. Bahan utamanya terbuat dari kayu atau bambu dengan dindingnya terbuat dari kertas atau bahan plastik
Damar Kurung Adalah Lampion Gambar Cerita
Damar Kurung merupakan lampion gambar cerita yang unik dengan ciri khas cerita bergambar pada dinding lampu.
"Damar Kurung tentunya lebih unik dan menarik dibanding lampion biasa karena di dinding Damar Kurung ada cerita bergambar atau lukisan yang bercerita layaknya relief candi zaman dahulu," ujar Kris Adji.
Jalan cerita pada dinding Damar Kurung bergantung pada keinginan pembuat atau pemesan, sehingga memiliki nilai historis dan kenangan tersendiri.
Untuk melestarikan Damar Kurung, Kris Adji aktif mengajari generasi muda, bahkan anak-anak, untuk belajar membuat kerajinan tangan ini.
Bersama rekan-rekannya, Kris juga melaksanakan program "Satu Rumah Satu Damar Kurung" dan melakukan kampanye untuk melestarikan Damar Kurung di Gresik, Jawa Timur, dan seluruh Indonesia.
Kris mengajak siapa saja dari berbagai kalangan untuk berkunjung ke bengkel atau galeri seni "Matasegar" yang ia kelola bersama para seniman, budayawan, dan anak muda di Gresik.
"Damar Kurung bukanlah sebuah barang antik yang hanya sebagai peninggalan nenek moyang, tetapi adalah sebuah titipan amanah karya seni budaya yang harus dilestarikan kepada anak cucu kita," tegasnya.
Editor : Alim Kusuma