Ketua DPD Serikat Pekerja Informal Migran dan Pekerja Profesional Indonesia (SP-IMPPI) Provinsi Jawa Timur, Muhamad Didi Rosadi. INPhoto/Dok Pribadi

SURABAYA, iNFONews.ID - Pernyataan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang mendorong lulusan perguruan tinggi untuk mencari peluang kerja di luar negeri, menuai beragam reaksi.

Namun, William Yani, Ketua Umum Serikat Pekerja Informal Migran dan Pekerja Profesional Indonesia (SP-IMPPI) meminta publik menanggapi imbauan tersebut secara positif.

Dalam keterangannya pada Minggu (6/7/2025), William menegaskan bahwa pernyataan Menteri Karding seharusnya dilihat sebagai dorongan bagi anak muda Indonesia untuk memanfaatkan peluang kerja internasional.

"Pemerintah membuka peluang bagi warga negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Ini merupakan opsi yang layak dipertimbangkan, terutama bagi angkatan kerja produktif, termasuk lulusan perguruan tinggi," ujarnya.

William menilai imbauan Menteri Karding sebagai motivasi yang tepat di tengah tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) April 2025, tercatat sebanyak 7,28 juta pengangguran, dengan sekitar 16 persennya merupakan angkatan kerja produktif.

Kondisi ini, menurut William, disebabkan oleh keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri dan bertambahnya angkatan kerja baru setiap tahunnya.

"Peluang bekerja di luar negeri menjadi opsi yang harus dimaksimalkan. Namun, penting untuk diingat bahwa mereka yang ingin bekerja di luar negeri harus memiliki keterampilan yang memadai, baik kemampuan berbahasa asing maupun skill global, serta kelengkapan dokumen legalitas kerja," tambah William.

Sementara itu, Ketua DPD Serikat Pekerja Informal Migran dan Pekerja Profesional Indonesia (SP-IMPPI) Provinsi Jawa Timur, Muhamad Didi Rosadi, juga menyinggung pernyataan Menteri Karding tentang keberadaan 1,7 juta lowongan kerja di luar negeri yang tersebar di 100 negara.

"Ini adalah peluang emas bagi WNI, khususnya angkatan kerja produktif. Bekerja di luar negeri tidak hanya memberikan penghasilan yang lebih tinggi, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan skill dan wawasan internasional," pungkas Diday.

Editor : Alim Kusuma

Berita Terbaru