Peduli Kesehatan Masyarakat, Tagana Ponorogo Gelar Fogging
PONOROGO, INFONews.ID - Taruna siaga bencana (Tagana) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sebagai relawan yang peduli bab kebencanaan dan perlindungan sosial, melakukan fogging di area yang dicurigai berpotensi munculnya demam berdarah, Sabtu (16/3/2024).
Sejumlah personel Tagana turun ke wilayah Kelurahan Surodikraman, Kecamatan Ponorogo, untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan beberapa unit mesin fogger, mereka keluar masuk kampung dibantu perangkat kelurahan dan warga setempat melakukan pengasapan.
Bukan sekedar pengasapan. Para relawan sosial di bawah binaan Dinas Sosial itu juga memusnahkan barang bekas apa saja, yang dianggap sebagai sarang nyamuk aedes aegypti.
Barang-barang bekas pemicu munculnya sarang nyamuk - terlebih di musim penghujan - seperti gelas, mangkuk, kaleng, ban, peralatan dapur dan barang penimbun air lainnya dikubur petugas Tagana.
"Fogging kami lakukan di area satu RT, Mas. Jadi jumlahnya puluhan rumah atau KK. Kami bekerja dibantu perangkat kelurahan dan warga setempat," terang Sucipto Ariadam, personel Tagana Ponorogo, kepada jurnalis.
Dia menambahkan, kegiatan fogging dilakukan terkait adanya seorang Balita usia 1 tahun yang terserang DB. Balita tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di RSU Muslimat setempat.
Pengasapan oleh relawan Tagana ini akan dilanjutkan kembali pada keesokan hari. Hak itu mengingat area yang akan dilakukab operasi pengasapan cukup luas.
"Ada satu Balita terkena DB. Sekarang dalam perawatan di rumah sakit umum. Namun tidak ada korban jiwa," tambah Sucipto Ariadam.
Dilanjutkannya, saat di lapangan pihaknya menemui kendala berupa minimnya pemahaman masyarakat, terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sementara menurut catatan Dinas Kesehatan Ponorogo disebutkan terdapat dua anak meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah. Keduanya berasal dari Kecamatan Babadan dan Siman.
"Keduanya meninggal pada 12 Maret 2024 lalu," kata Kepala Dinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, Jumat (15/3/2024).
Dyah Ayu mengingatkan, demam berdarah merupakan jenis penyakit komunal. Sehingga, katanya, meredanya harus masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Agar penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu tidak meluas, petugas menghimbau agar masyarakat setiap saat menjaga kebersihan lingkungan. (inf/fin/red)
Editor : Tudji Martudji