Dua kelompok massa aksi gelar demo di depan Gedung Negara Grahadi di Surabaya (Foto: IN/tudji)

SURABAYA, iNFONews.id - Dua kelompok massa aksi yang berbeda menggelar aksi demo dan sempat diguyur hujan, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (5/3/2024).

Massa pertama, dipimpin korlap aksi Kukuh Setya dengan elemennya Aliansi Pemuda Pemudi Indonesia Bersatu (APPIB). Mereka menyuarakan dukungan atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) khususnya di Jatim. Mereka menyebut lembaga pemilihan umum itu sudah dengan baik mengemban amanah demokrasi.

“Aksi ini bentuk apresiasi kami kepada KPU dan Bawaslu. Mereka sudah berusaha dengan baik untuk melakukan penghitungan suara hasil pemilu. Dari bawah, kami melihat para KPPS dari pagi sampai malam sudah bekerja dengan baik. Dan itu adalah proses untuk lahirnya pemimpin yang baik, sesuai hasil pemilu yang demokratis,” kata Kukuh yang didampingi Glewo, dan massa lainnya yang dibawa.

Sementara, kelompok lainnya yang juga menggelar aksi bersebelahan dengan massa aksi pertama. Mereka menyebut kelompoknya ….

“Kami disini berkumpul untuk menyuarakan kebenaran. Ini ada tangan-tangan tidak kelihatan, untuk memaksakan status quo. Ada sesuatu yang mereka sembunyikan yang dibalut demokrasi. Kita ingin menguatkan demokrasi yang disuarakan oleh demokrasi Barbar ini harus disudahi,” kata Wawan Lea Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Menggugat Jawa Timur, yang juga aktivis 1980 an itu.

Lanjut Wawan, aksi serupa juga akan dilakukan serentak di semua kabupaten/kota di Jatim, dengan menyalahkan lilin.

“Ini sebagai wujud perlawanan kami terhadap rezim yang ingin melanggengkan kekuasaan, membodohi rakyat dengan tindakan buruk yang mengatasnamakan demokrasi, kita akan terus melawan ini secara bersama-sama,” tegasnya.

Aksi di jalan protokol, tepatnya di Jalan Gubernur Suryo Surabaya itu mendapat penjagaan dari petugas kepolisian, guna mengantisipasi kemacetan. Meski, laju kendaraan sempat tersendat, aksi berjalan dengan tertib.

Sebelumnya, melalui pengeras suara kedua massa aksi melakukan orasi dengan menyuarakan masing pendapatnya, ada yang menolak dan mengkritik jalannya demokrasi melalui pemilu yang digelar. Sementara, massa satunya mendukung kinerja dan menurut mereka adalah keberhasilan pelaksanaan pemilu. (inf/tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru