Menilik Sejarah Kejayaan Raja-Raja di Kotabaru Kalimatan Selatan
Pengunjung berdoa saat ziarah di komplek makam Raja Pulau Laut di Desa Sigam, Kotabaru, Kalimatan selatan. INPhoto/Patrik Cahyo Lumintu
SURABAYA, iNFONews.ID - Kabupaten Kotabaru, Kalimatan Selatan, meyimpan jejak kedigdayaan kerajaan masa lalu. Yakni Kerajaan Pulau Laut atau lebih dikenal Kerajaan Sigam.
Kejayaan yang berjalan hingga 1905 itu hingga saat ini masih bisa dijumpai. Tepat di Desa Sigam, Pulau Laut Utara, terdapat situs berupa jejak makam raja-raja yang pernah berkuasa.
Arsitektur situs inipun begitu indah. Jejak raja-raja ini dipayungi konstruksi berbahan dasar kayu layaknya sebuah rumah kayu.
Dikutip dari berbagai sumber, Kerajaan Pulau Laut didirikan oleh Pangeran Djaija Samitra. Ia memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah yang sekarang disebut Desa Sigam. Kerajaan ini terdiri Pulau Laut dan Pulau Sebuku di lepas pantai bagian tenggara pulau Kalimatan.
Menariknya, kerajaan-kerajaan yang berbeda pada umumnya terletak di tengah pulau jauh dari laut. Namun kerajaan Sigam terletak di pesisir laut yang ditandai oleh keberadaan Kerajaan kecil seperti kerajaan Kusan, Pagatan, Batulicin, Sebamban, dan Pulau Laut. Karena dekat akses transportasi laut sebagai salah satu untuk mempermudah diplomasi raja-raja di Kalimatan.
Objek wisata religi berupa makam Raja Pulau Laut tersebut sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Di sini terdapat tiga orang raja yang dimakamkan. Di antaranya Pangeran Djaija Samitra, Pangeran Abdul Kadir, dan Pangeran Berangta Kesuma, serta beberapa keluarga dan orang dekat raja.
Pengakuan itu menunjukkan pentingnya nilai sejarah dan keagamaan yang terkandung dalam situs, serta upaya untuk melindungi dan mempromosikan warisan budaya tersebut sebagai destinasi wisata.
Setiap tahunnya, masyarakat setempat mengadakan tradisi haul dan melakukan penggantian kelambu makam di Komplek Makam Raja-Raja Sigam.
Saat melihat lebih dekat, tiga nisan makam tersebut menarik perhatian karena kelambunya berwarna keemasan. Selain itu, keunikan lainnya terlihat pada sekeliling atap yang dihiasi dengan tulisan kaligrafi huruf Arab, mengelilingi area makam para raja.
Tradisi ini mencerminkan kepedulian dan kehormatan masyarakat terhadap warisan sejarah dan nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam komplek makam tersebut.
Selain itu, keindahan atau nilai-nilai estetis tercermin dalam kandungan makna tulisan yang mengandung unsur sufisme.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru berupaya untuk melestarikan Rumah Raja Sigam yang terletak di Jalan Pangeran Indra Kesuma Negara, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Upaya ini bertujuan untuk memelihara dan menjaga jejak sejarah yang berharga di daerah tersebut. Lokasinya juga mencakup Makam Raja Sigam di Pulau Laut, yang menjadi bukti kaya akan artefak sejarah kebesaran Nusantara di Kabupaten Kotabaru.
Reporter : Patrik Cahyo Lumintu
Editor : Alim Kusuma