Kepala Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya - Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) / National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi turun langsung melihat proses pembongkaran jagung import di Kapal TAN BINH 59, berbendera Vietnam, di Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Arief Prasetyo Adi mengatakan, tibanya jagung pakan ini merupakan bagian dari 171.000 ton yang secara bertahap masuk untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak mandiri di wilayah sentra produksi ayam dan telur.

“Seperti yang kami sampaikan pekan lalu pada saat Rapat dengan Komisi IV DPR RI, bahwa hari ini masuknya jagung sebanyak 20 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi para peternak rakyat kita terutama peternak boiler dan layer. Kami apresiasi teman-teman Karantina dan Pelindo karena ini harus dilakukan secara cepat karena ini sangat dinanti untuk memastikan pasokan jagung pakan terpenuhi saat ini bagi para sedulur peternak kita,” kata Arief di depan wartawan dan juga komunitas peternak Jatim, yang turut naik dan menyaksikan di atas kapal.

Lanjut Arief, jagung kebutuhan pakan itu segera didistribusikan kepada para peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diterima dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

“Jadi data by name by address para peternak mandiri sudah kita koordinasikan dengan Kementerian Pertanian dan dengan itu proses distribusinya akan segera dilakukan oleh Bulog sehingga pakan ternak ini tentunya akan sangat membantu para peternak untuk tetap berproduksi dan menjaga harga daging ayam dan telur ayam di hilirnya," terangnya.

Untuk diketahui, pemerintah dengan serius mengupayakan keluhkan para peternak mandiri. Karena jika jagung mahal akan memengaruhi harga produksi telur dan daging ayam, yang imbasnya kepada konsumen. Kebutuhan pakan ternak menjadi hal utama, karena jika tidak terpenuhi memicu kenaikan harga telur dan daging ayam, dampaknya ke inflasi.

"Dan, secepatnya jagung ini kita salurkan ke kelompok-kelompok peternak mandiri, termasuk di Jawa Timur," terangnya.

Diterangkan, kebijakan importasi jagung merupakan bagian dari penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP), guna pemenuhan kebutuhan peternak mandiri. Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan di Rapat Terbatas 9 Oktober 2023, lalu. Yakni tentang Stabilitasi Harga Jagung dan Gula. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog mengimpor jagung pakan di saat peternak kesulitan mendapatkan bahan baku jagung.

Dari total sebanyak 250 ribu ton, secara bertahap tiba sekitar 171 ribu ton dan akan disalurkan ke peternak di wilayah sentra seperti di Jawa Timur dan Lampung.

“Kebijakan importasi ini secara terukur kita lakukan, karena itu pemasukannya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani tetap terjaga, pada saat yang sama para peternak juga tidak kesulitan mendapat pasokan jagung pakan. Kita harapkan akan berdampak positif terhadap harga daging ayam dan telur ayam di hilir, sehingga harapannya terbangun keseimbangan di tiga aspek yaitu harga wajar di tingkat produsen, di tingkat pedagang, dan di konsumen," terang Arief.

Masih kata Arief, produksi dalam negeri tetap terus menjadi prioritas dalam menyerap jagung hasil petani. Diharapkan infrastruktur Bulog seperti Corn Drying Center (CDC) disiapkan untuk menyerap hasil produk petani jagung.

"Nomor satu tetap mengoptimalkan produksi dalam negeri. Jadi pada saat panen raya jagung pada Maret mendatang, silo-silo pengering yang ada di Bulog bisa menyerap hasil produksi petani dengan baik," ujarnha.

Perum Bulog, disebutkan memiliki 3 CDC berlokasi di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur. Dengan kapasitas 9 ribu ton per hari dan dapat menyerap hasil panen petani jagung dengan harga yang wajar. (inf/rls/tji)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru