Gempabumi Mojokerto (Foto: IN/Twitter @infoBMKG )

INFOnews.id | Surabaya - Gempabumi Mojosari, Mojokerto Mag 4.6 kedalaman 9 km Senin (19/6/2023), malam dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan. Gempa ini tidak terletak pada jalur Sesar Surabaya, seperti ditulis di Twitter @daryonoBMKG.

Informasi resmi BMKG di Twitter @infoBMKG menyebut pusat gempa berada di Tenggara Kota Mojokerto. #Gempa Mag:4.4, 19-Jun-2023 20:44:00WIB, Lok:7.50LS, 112.50BT 7 KM Tenggara Kota Mojokerto dengan kedalaman 11 Km," tulis BMKG. Dan, untuk informasi itu mengutamakan kecepatan sehingga hasil pengolahan data belum stabil.

"Dalam beberapa waktu berikutnya gempa bisa saja berubah seiring kelengkapan data," tulisnya.

Sementara, Ardianto pemuda Wonocolo di Surabaya yang tengah menikmati tayangan televisi mengaku sempat merasakan getaran. Dia yang duduk di lantai, menyebut kopi isi cangkirnya bergoyang.

"Iya, sempat melihat bergoyang kopi di gelas saya," ucapnya.

Untuk diketahui, berbeda dengan sesar pasif, sesar aktif adalah sesar atau patahan yang memiliki aktifitas pergeseran atau pergerakan yang aktif terjadi. Pergerakan sesar aktif inilah yang mampu memicu terjadinya gempa bumi.

Dr. Ir. Ismawan, M.T., dalam tulisan Arief Maulana, Kanal Media UNPAD berjudul “Masyarakat Harus Diberi Edukasi Mengenai Sesar Aktif” memberikan penjelasan bumi memiliki banyak aktivitas yang tidak pernah kita sadari.

Salah satu aktivitas yang terjadi setiap waktu adalah gempa bumi akibat aktivitas dinamika rekahan (sesar) dalam perut bumi. Hampir di seluruh belahan bumi memiliki sesar aktif yang menimbulkan pergerakan, tidak terkecuali di Indonesia. Menurut Dr. Ir. Ismawan, M.T., yang dosen Departemen Geologi Sains Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran itu, sesar terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik.

Sebagai negara yang berada di antara dua benua dan dua samudera, Indonesia memiliki banyak fenomena dinamika pergerakan lempeng tektonik.

“Karena pergerakannya itu kemudian saling berinteraksi. Interaksi itu yang kemudian membuat bagian-bagian lain di luar batas lempeng tadi ikut terdeformasi,” kata Ismawan.

Sesar telah terbentuk sejak bumi pertama kali terbentuk. Banyak sesar yang masih aktif sampai saat ini. (inf/net/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru